TOP NEWS

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. " (QS. An Nahl : 125)

October 27, 2012

Selamat Hari Raya Idul Adha 1433 H

Segenap pengurus Ar-Rayyan dan Pengurus Masjid Nurul Muttaqin Jember mengucapkan...

Semoga Amal ibadah kita diterima Allah swt. dan dosa-dosa kita diampuni oleh Nya. amiin... 

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” 
 (QS. al-Hajj: 37). 

0 comments:

October 25, 2012

Kontribusi Ilmuwan Islam di Bidang Farmakologi

Setiap penyakit pasti ada obatnya." Sabda Rasulullah SAW yang begitu populer di kalangan umat Islam itu tampaknya telah memicu para ilmuwan dan sarjana di era kekhalifahan Islam untuk berlomba meracik dan menciptakan beragam obat-obatan.

Pencapaian umat Islam yang begitu gemilang dalam bidang kedokteran dan kesehatan di masa keemasan tak lepas dari keberhasilan di bidang farmakologi dan farmasi. Betapa tidak, para sarjana muslim di zaman kejayaan telah memperkenalkan adas manis, kayu manis, cengkeh, kamper, sulfur, serta merkuri sebagai unsur atau bahan racikan obat-obatan. Menurut Turner umat Islam-lah yang mendirikan warung pengobatan pertama. Para ahli farmakologi Islam juga termasuk yang pertama dalam mengembangkan dan menyempurnakan pembuatan sirup dan julep.

Dalam praktiknya, farmakologi dan farmasi melibatkan banyak praktisi seperti herbalis, kolektor, penjual tumbuhan, rempah-rempah untuk obat-obatan, penjual dan pembuat sirup, kosmetik, air aromatik, serta apoteker yang berpengalaman. Merekalah yang kemudian turut mengembangkan farmasi di era kejayaan Islam.

Setelah dinyatakan terpisah dari ilmu kedokteran, beragam penelitian dan pengembangan dalam bidang farmasi atau saydanah (bahasa Arab) kian gencar dilakukan. Pemerintah muslim turut mendukung pembangunan di bidang farmasi. Rumah sakit milik pemerintah yang ketika itu memberikan perawatan kesehatan secara cuma-cuma bagi rakyatnya juga mendirikan laboratorium untuk meracik dan memproduksi aneka obat-obatan dalam skala besar.

Keamanan obat-obatan yang dijual di apotek swasta dan pemerintah diawasi secara ketat. Secara periodik, pemerintah melalui pejabat dari Al-Muhtasib - semacam badan pengawas obat-obatan - mengawasi dan memeriksa seluruh toko obat dan apotek. Para pengawas dari Al-Muhtasib secara teliti mengukur akurasi berat dan ukuran kemurnian dari obat yang digunakan. Semua itu dilakukan semata-mata untuk melindungi masyarakat dari bahaya obat-obatan yang tak sesuai dengan aturan. Pengawasan yang dilakukan ketat dan teliti diterapkan di era kekhalifahan Islam.

Seperti halnya di bidang kedokteran, dunia farmasi profesional Islam telah lebih unggul lebih dulu dibandingkan Barat. Ilmu farmasi baru berkembang di Eropa mulai abad ke-12 M atau empat abad setelah Islam menguasainya. Karena itulah, Barat banyak meniru dan mengadopsi ilmu farmasi yang berkembang terlebih dahulu di dunia Islam.

Umat Islam mendominasi bidang farmasi hingga abad ke-17 M. Setelah era keemasan perlahan memudar, ilmu meracik dan membuat obat-obatan kemudian dikuasai oleh Barat. Negara-negara Eropa yang menguasai farmasi dari aneka risalah Arab dan Persia tentang obat dan senyawa obat yang ditulis para sarjana dan ilmuwan Islam. Tak heran, bila kini industri farmasi dunia berada dalam genggaman Barat.

Pengaruh kaum Muslimin dalam bidang farmasi di dunia Barat begitu besar. "Hal itu tecermin dalam kembalinya minat terhadap pengobatan natural yang begitu populer dalan pendidikan kesehatan saat ini," papar Turner. Mungkinkah umat Islam kembali menguasai dan mendominasi bidang farmasi seperti di era keemasan?

Ibnu Al Baitar
Lewat risalahnya yang berjudul Al-Jami fi Al-Tibb (Kumpulan Makanan dan Obat-obatan yang Sederhana), Ibnu Al-Baitar turut memberi kontribusi dalam farmakologi dan farmasi. Dalam kitabnya itu, Al-Baitar mengupas beragam tumbuhan berkhasiat obat yang berhasil dikumpulkannya di sepanjang pantai Mediterania antara Spanyol dan Suriah. Tak kurang dari seribu tanaman obat dipaparkannya dalam kitab itu. Capaian yang berhasil ditorehkan Al-Baitar sungguh mampu melampaui prestasi Dioscorides.

Abu Ar-Rayhan Al-Biruni (973 M - 1051 M)

Al-Biruni mengenyam pendidikan di Khwarizm. Beragam ilmu pengetahuan dikuasainya seperti astronomi, matematika, filsafat dan ilmu alam. Melalui kitab As-Sydanah fit-Tibb, Al-Biruni mengupas secara lugas dan jelas mengenai seluk-beluk ilmu farmasi. Kitab penting bagi perkembangan farmakologi dan farmasi itu diselesaikannya pada tahun 1050 M - setahun sebelum Al-Biruni tutup usia.

Abu Ja'far Al-Ghafiqi (wafat 1165 M)
Sumbangan Al-Ghafiqi untuk memajukan ilmu tentang komposisi, dosis, meracik dan menyimpan obat-obatan dituliskannya dalam kitab Al-Jami' Al-Adwiyyah Al-Mufradah. Risalah itu memaparkan tentang pendekatan dalam metodelogi, eksperimen, serta observasi dalam farmakologi dan farmasi.

Ibnu Sina
Dalam kitabnya yang fenomenal, Canon of Medicine, Ibnu Sina juga mengupas tentang farmakologi dan farmasi. Ia menjelaskan lebih kurang dari 700 cara pembuatan obat dengan kegunaannya
Wallahu 'alam bisshowwab.

~ Edisi 8 / Agustus 2008 ~

0 comments:

SHOLAT JAMA’

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
A'er, aq pernah ikut karnaval dan gerak jalan. Kadang sore baru pulang skul. Alhasil, gak sempet sholat dhuhur dech benernya, boleh gak sich, menjama' sholat dengan alasan ikut kegiatan sekolah (karnaval atau gerak jalan)?
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Fikli_FKIP

Jawab:

Wa'alaikumsalam Wr. Wb.
Ukhti fikli Rahimakumullah, memang, kegiatan karnaval atau gerak jalan biasanya menjadi sebab bagi siswa-siswi, atau bahkan keumuman masyarakat, untuk menjama' sholat mereka, karena ini di anggap sebagai halangan (dari pada enggak sholat sama sekali!). Benarkah alasan ini membenarkan kita menjama' sholat? Let's check!

Sholat lima waktu sesungguhnya harus dilaksanakan tepat pada waktunya (pada waktu yang sudah ditetapkan). Kadang seseorang tidak bisa melaksanakan tepat waktu karena terbentur suatu hal, Saat kondisi seperti inilah Allah memberikan keringanan kepada hambanya untuk melaksanakan sholatnya seperti menqoshor atau menjama'.

Jama' adalah aktivitas menggabungkan dua waktu sholat pada satu waktu, sebagaimana yang pernah di lakukan oleh rosulloh SAW. " Rosulullloh menjama' sholat dzuhur dan ashar , serta menjama' antara sholat maghrib dan isya'. (HR. Muttafaqun 'Alaih)"

Menjama' sholat bisa kita lakukan pada waktu awal (jama' taqdim) atau akhir (jama' takhir). Syarat kita boleh menjama' sholat antara lain:

1. Menempuh jarak tertentu

a. Menurut pendapat yang pertama: Imam Malik, Imam Asy-Syafi`i, Imam Ahmad bin Hanbal dan lainnya mengatakan minimal berjarak 4 burud (16 farsakh). Atau setara dengan 48 mil hasyimi. Jarak 4 burud ini pun oleh sebagian ulama dihitung secara berbeda. Ada yang mengatakan 81 km sebagaimana anda mengatakannya. Ada juga yang mengatakan 89 km atau tepatnya 88,704. Sebagaimana yang tercantum pada kitab Bidayatul Mujtahid bagian tahkiknya, juga di dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu karya Dr. Wahbah Az-Zuhaili halaman 1343 (jilid2).

b. Menurut pendapat yang kedua: Abu Hanifah dan Kufiyun mengatakan minimal perjalanan 3 hari. Namun maksudnya bukan seseorang harus berjalan selama tiga hari baru boleh menjama' atau mengqashar shalat.Yang dimaksud dengan perjalanan tiga hari adalah jarak yang biasa ditempuh orang berjalan kaki atau naik unta dalam perjalanan tiga hari lamanya. Sehingga yang menjadi ukuran tetap jaraknya, bukan lama perjalanannya. Langkah kakinya pun bukan langkah yang terburu-buru, tidak terlalu cepat juga tidak terlalu lambat. Perjalanan dalam seharinya tidak diharuskan perjalanan yang terus menerus, melainkan sejak pagi hingga tengah hari, lalu istirahat.

c. Menurut pendapat yang ketiga: Sedangkan kalangan Az-Zahiri mengatakan tidak ada batas minimal seperti yang telah kami sebutkan di atas. Jadi mutlak safar, artinya berapa pun jaraknya yang penting sudah masuk dalam kriteria safar atau perjalanan.

Seorang musafir dapat mengambil rukhsah (keringanan) shalat dengan mengqashar dan menjama' jika telah memenuhi jarak tertentu. Rasulullah SAW bersabda: Dari Yahya bin Yazid al-Hana'i berkata, saya bertanya pada Anas bin Malik tentang jarak shalat Qashar. Anas menjawab, "Adalah Rasulullah SAW jika keluar menempuh jarak 3 mil atau 3 farsakh beliau shalat dua rakaat." (HR Muslim)

Hal ini sebagaimana yang pernah dilakukan oleh rosululloh dalam menjama' sholat dzuhur dan ashar …….. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

2. Perjalanan itu haruslah perjalanan yang mubah/halal
Klo haram misalnya mencuri, seluruh ulama sepakat tidak boleh, kecuali Imam Hanafi, mengatakan qashar ataupun jama' boleh dilakukan dalam segala keadaan, walau perjalanan yang haram. Hanya perbuatan itu saja yang tetap haram.

3. Tidak boleh berniat untuk menetap selama 15 hari berturut-turut (menurut Imam Hanafi), 4 hari menurut Imam Maliki dan Imam Syafi'i, atau masa wajib atasnya lebih dari 20 sholat menurut Imam Hambali.

Selain beberapa hal diatas, tidak ada rukhsoh (keringanan) untuk menjama' sholat. Bagaimana dengan halangan berupa aktivitas karnaval atau gerak jalan. Kita perlu tahu apakah aktivitas yang diklaim sebagai halangan tersebut, adalah benar sebuah halangan yang bisa ditoleransi? Aktivitas bisa menjadi sebuah halangan atau tidak tergantung bagaimana Allah memandang aktivitas tersebut apakah sifatnya mubah, makruh atau bahkan haram. Kita perlu tahu dulu gimana status hukum perbuatan tersebut di mata Allah. Karnaval dan gerak jalan adalah aktivitas yang tidak memenuhi syarat2 jama'. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk menjama' sholat kita.

0 comments:

SA’AD BIN MU’ADZ

Kali ini, A'er akan ngajak SKSD sama salah seorang sahabat yang pada saat beliau wafat Arasy Allah bergetar. Ada yang inget ??!! (atau jangan-jangan malah kagak ada filenya)

Beliau adalah Sa'ad Bin Mu'adz (teman seperjuangan dari Sa'ad Bin Ubadah, waduh sapa lagi tuh??). Beliau merupakan salah satu pemuka suku di madinah. Beliau berwajah tampan berseri-seri, tinggi jangkung, dan badan gemuk gempal. Pada saat beliau mendengar bahwa ada seorang pria dari Mekkah (pria itu adalah Mush'ab bin Umeir) yang dikirim oleh Rasulullah untuk menyebarkan agama Islam di Madinah. Beliau ingin sekali melihat lalu mengusir pria itu ke luar perbatasan kota Madinah. Akan tetapi baru saja beliau sampai ke dekat majlis mush'ab Bersama Useid Bin Zurarah, tiba-tiba dadanya telah terhirup udara segar yang nyaman, pemuka golongan ansor itu melemparkan lembingnya jauh-jauh dan menyatakan diri masuk Islam.

Beliau masuk Islam pada usia 31 tahun dan dalam usia 37 tahun beliau pergi menemui syahidnya. Tibalah Rasulullah dari Mekah ke Madinah dan Sa'ad begitu setia berada di samping Rasulullah. Beliau selalu mengikuti peperangan yang ada,perang Badar,Uhud , Khandak dan perang-perang yang lain.

Pada saat tiba perang Badar, Rasulullah mengumpulkan para sahabat dari Muhajirin dan Anshor untuk bermusyawarah. Kemudian Rasulullah menghadap wajah orang-orang Anshor seraya bersabda, "Kemukakanlah buah pikiran kalian, wahai sahabat…!"

Kemudian bangkitlah Sa'ad bin Mu'adz tak ubah bendera di atas tangannya, seraya berkata, "Wahai Rasulullah, kami telah beriman kepada Anda. Kami percaya dan mengakui bahwa apa yang Anda bawa itu adalah hal yang benar dan telah kami berikan pula ikrar dan janji kami. Maka laksanakanlah terus, Ya Rasulullah, apa yang Anda ingin lakukan dan kami akan selalu bersama Anda! Dan Demi Allah yang telah mengutus Anda membawa kebenaran, seandainya Anda menghadapkan kami ke lautan ini lalu Anda menceburkan diri kedalamnya, pastilah kami akan ikut mencebur. Tak seorangpun yang akan mundur. Dan kami tidak keberatan untuk menghadap musuh esok pagi! Sungguh, kami tabah dalam pertempuran dan teguh dalam menghadapi perjuangan! Semoga Allah akan memperlihatkan kepada Anda tindakan kami yang menyenangkan hati! Marilah kita berangkat dengan berkah Allah SWT!"

Kata Sa'ad begitu menggembirakan Rasulullah hingga Beliau mengajak kaum muslimin berangkat. Subhanallah, pribadi ini benar-benar telah menguatkan Islam dengan keislamannya. Ketulusan dan pengorbanan Sa'ad pada Islam sungguh luar biasa. Begitu pula saat perang Uhud, kaki Sa'ad bak terpaku di bumi (tidak beranjak sedikitpun, red) demi melindungi Rasulullah.

Suatu saat orang-orang Quraisy bersekutu dengan suku Qathafan untuk menyerang Madinah. In other side, di Madinah orang-orang bani Quraidzah berhianat. Kondisi Madinah terjepit oleh musuh dari luar dan dalam. Akhirnya Rasulullah memutuskan mengadakan perjanjian dengan suku Qathafan demi mengurangi kekuatan musuh. Dalam perjanjian, yang ditawarkan adalah sepertiga hasil pertanian Madinah. Kemudian dimusyarahkan dengan para sahabat, namun para sahabat menolak dan lebih rela berperang! Lagi-lagi sahabat Sa'ad menunjukkan kesetiannya pada Islam dengan mengusulkan pada Rasul untuk membatalkan perjanjian. Akhirnya, pecahlah perang khandaq dan Rasul memerintahkan para sahabat membangun parit di perbatasan Madinah.

Saat berkeliling, Sa'ad terkena panah. Dalam keadaan begitu, beliau berdoa, "Ya Allah, jika dari peperangan dengan Quraisy ini masih ada yang engkau sisakan , maka panjangkanlah umurku untuk menghadapinya…dan seandainya Engkau telah mengakhiri perang antara kami dengan mereka, jadikanlah kiranya musibah yang telah menimpa diriku sekarang ini sebagai jalan untuk menemui syahid …!.Luka yang diderita Sa'ad setiap hari bahkan setiap jam bertambahlah parah.Sebulan setelah itu beliau menemui syahidnya.

Berkata Abu Sa'id Al Khudri: " Saya adalah salah seorang yang menggali makam untuk Sa'ad … dan setiap kali menggali satu lapisan tanah, tercium oleh kami wangi kesturi, hingga sampai ke liang lahat".

Musibah dengan kematian Sa'ad yang menimpa kaum muslimin terasa berat sekali. Akan tetapi mereka terhibur tatkala mereka mendengar Rasulullah bersabda : "Sungguh, Arasy Tuhan Yang Rahman bergetar dengan berpulangnya Sa'ad bin Mu'adz….!

Subhanallah, pribadi yang begitu luar bisa pengorbanannya pada Islam ini, kematian beliau begitu menggetarkan Arasy Allah. Semoga kita bisa memetik hikmah pengorbanan dan perjalanan hidup dalam keislaman beliau.
(Wallahu'alam bishshowwab)

~ Edisi 8 / Agustus 2008 ~

0 comments:

SIAPAKAH ORANG_ORANG YANG MULIA?

Mulia. Satu kata yang jika orang dengerin pasti pingin sebuah kemuliaan. Mulia. Simpel tapi punya arti yang begitu dalam. Butuh proses panjang menuju kemuliaan. Contohnya aja, Rasulullah n sahabat2nya. Ada Abu Bakar, Umar Bin Khattab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abu Thalib, Bilal Bin rawahah, Mus'ab Bin Umair, dan masih banyak lagi yang lain. 

Rasulullah n para sabahat bisa mulia melalui perjalanan yang panjang, perenungan akan diri, hakikat hidup di dunia dan yang menciptakan, sampai juga melepaskan diri dari hal2 duniawi, serta lain sebagainya, yang kalau diceritain, pasti akan ada haru dan bangga yang luar biasa bagi siapa saja yang membaca kisahnya. Perjuangan hidup menuju kemuliaan dihadapan Allah sampai ajal menjemput.

Kita yakin, semua orang pingin hidupnya mulia dan bahagia di dunia maupun di akhirat seperti Rasulullah n para sahabat. Ga ada seorang pun yang ingin hidupnya sengsara apalagi hina. Namun, sering kali kita keliru dalam ngolongin siapa yang disebut orang mulia dan orang yang hina. Kebanyakan, orang mengukur kemuliaan hanya dari segi materi, kekayaan pribadi, memiliki rupa tampan atau cantik, ataupun jabatan yang tinggi. Padahal, materi tidak dapat dijadikan tolok ukur seseorang itu mulia atau hina. Trus yang bener yang seperti apa?!?

"…Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa…"
(QS. Al-Hujurat:13)

Jadi, sobat muslim, gambaran orang beriman ini adalah ketaqwaannya pada Allah. Pribadi-pribadi mulia adalah pribadi yang bertaqwa kepada Allah. Ia rela dengan ikhlas menjalankan kewajiban bahkan menambah amalnya dengan sunnah, nafilah. Ia juga ridlo untuk jauhi larangan Allah.

Ketaqwaan seseorang ini hanya Allah yang bisa mengukurnya. Gak ada istilah kaya lebih taqwa dari yang miskin, kulit putih lebih taqwa dari kulit hitam, dan seabrek lainnya. Jika demikian berarti Allah zalim karena telah member kemiskinan, kulit hitam, de el el.

Maha Suci Allah dari prasangka tersebut! Tetap dipahami bahwa Allah tidak memandang golongan mana, warna kulit apa, ataupun kaya atau miskin. Tapi, Allah akan melihat siapa yang terikat dengan aturannya dan benar-benar bertaqwa. Dialah orang yang mulia.

Kita bisa lihat sahabat Rasul. Antara Bilal dan Mushab bin Umair atau Ustman bin Affan, sama-sama dicintai oleh Rasulullah. Rasulullah tidak menganggap Bilal lebih rendah karena seorang budak hitam tapi, ketaqwaan Bilal-lah yang membuatnya sama mulianya dengan sahabat yang lain, yang kaya.

Selain itu, orang yang mulia selalu menyambung tali persaudaraan dalam setiap kondisi, menebarkan salam, memperhatikan urusan kaum Muslimin, memelihara kemaluan, beraktivitas dan berusaha mengamalkan kebajikan. Selain itu juga melakukan amar ma'ruf nahi munkar, bersegera melakukan kebajikan, dan takut mendapatkan siksa akibat ketamakan.

Kitakah orang2 yang mulia itu?

Kita semua bisa jadi orang mulia, asal penuhi syarat orang mulia yakni, orang yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah orang yang paling bertakwa. Wallahu'alam bishowab.

~ Edisi 8 / Agustus 2008 ~

0 comments:

IKATAN YANG MENGHANCURKAN

Tahun 2008 adalah tahun pesta olah raga Tanah Air. Pekan Olah Raga Nasional yang kerap kali disingkat PON, kali ini diadakan di Kalimantan. Gegap gempita pesta olah raga tersebut cukup memberi hiburan tersendiri bagi masyarakat.

Ini ajang untuk mengadu prestasi demi meraih kebanggaan daerah. Semuanya berharap agar jago-jago olah raganya meraih prestasi tertinggi, bisa mengalahkan lawan, dan memperoleh medali, untuk selanjutnya mengangkat nama (derajat) daerah/bangsanya. Mereka akan bersorak sorai bila jagoannya menang. Sebaliknya, mereka bisa sedih, kecewa, bahkan marah saat bintang andalannya kalah. Inilah fakta situasi emosional yang kerap menyelimuti even-even perlombaan antar daerah. Selain itu, event tersebut juga disusul semarak lomba dan kumandang meriahnya lagu-lagu kebangsaan di bulan Agustus. Tentunya event tersebut menyedot dana, waktu, tenaga dan pikiran kita dalam proporsi yang gede banget!
Duh...segitunya...

Tapi tunggu dulu, sebenarnya apa yang terjadi pada mereka? Apa yang mendorong mereka hingga mau mencurahkan banyak waktu (bahkan lebih dari waktu!) untuk kegiatan tersebut?
Sobat muslim, jawaban pertanyaan tersebut akan kita dapatkan setelah kita tuntas membaca artikel ini. Jadi, jangan berhenti membaca yach ^_^
Secara umum munculnya perasaan tersebut disebabkan adanya perasaan atau semangat kedaerahan atau nasionalisme. Orang akan merasa bangga jika tim altetnya mengalahkan tim dari daerah atau negara lain. Atletnya pun akan merasakan perasaan yang serupa, sehingga dia mau berlatih secara tekun agar bisa meraih kemenangan demi membela kehormatan daerah atau bangsa. Dana besar rela dikucurkan (bisa2 infaq libur dulu nich?). Waktu pun banyak yang diluangkan demi suksesnya tim (Jangan2 sholat lupa nich, naudzubillah...!). Motivasi inilah yang mendorong mereka. Dengan demikian dia akan merasa telah berjuang, memberi kontribusi daerah atau bangsanya.

Apa Itu Nasionalisme?
Menurut Hans Kohn (dalam Ziauddin Sardar, Rekayasa Masa Depan Islam, 1986), nasionalisme diartikan sebagai " suatu keadaan pada individu dimana ia merasa bahwa pengabdian yang paling tinggi adalah untuk bangsa atau tanah air.

Naluri kebangsaan (ataupun kedaerahan) tumbuh diantara manusia yang hidup bersama dalam suatu wilayah atau negara tertentu. Ikatan ini bersifat emosional, temporal dan bernilai rendah. Dikatakan demikian, karena ikatan ini muncul/kuat (hanya) ketika ada ancaman dari pihak asing yang akan menyerang, menaklukkan atau merendahkan martabat negeri tersebut. Akan tetapi ketika ancaman tidak ada, maka sirna pula ikatan ini atau melemah.

Agar ikatan ini senantiasa muncul dan tumbuh subur (baca: kuat), maka diadakanlah berbagai usaha dan tantangan secara kontinue guna membangkitkan emosi kebangsaan ini. Bentuknya beragam. Bisa berupa lagu2, slogan2 kebangsaan, kisah2 heroik, atau even2 olah raga, misalnya, PON, SeaGames, Piala Dunia, etc. Sebenarnya, ide nasionalisme itu dari mana sich? Dan yang paling penting nich, apa sich pengaruhnya buat kaum muslimin?

Bahaya Nasionalisme
Ide nasionalisme adalah salah satu bentuk pemikiran Barat yang dibawa dan disebarkan oleh kaum kafir kepada kaum muslimin. Ikatan ini muncul seiring dengan aktivitas penjajahan Barat terhadap kaum muslimin. Kemudian muncul keinginan melindungi bangsanya. Inilah awal dari terciptanya nasionalisme. Ide ini makin keat setelah runtuhnya kekhalifahan Islam di Turki.

Nasionalisme merupakan ikatan untuk sekelompok manusia berdasarkan kesamaan identitas sebagai sebuah bangsa. Pengertian bangsa ini, pada praktiknya sangat luas dan kadang malah bersifat imajinatif. Kesamaan bangsa kadang bisa berarti kesamaan ras, budaya, bahasa, sejarah, dan sebagainya. Dalam wacana ilmu politik mutakhir, pengertian bangsabersifat imajinatif (Benedict Anderson, 1999).

Kaum muslimin merasa lebih terikat kepada daerah tempat tinggalnya masing-masing, daripada Islam. Paham inilah yang menghambat persatuan umat Islam dalam satu ikatan aqidah. Wajar saja, pada masa perang teluk dulu, Irak lebih memilih berteman dengan Amerika dan menghancurkan Iran, daripada menyelamatkan saudara seaqidah mereka. Dan saat ini, Irak diembargo oleh Amerika, tidak ada satu pun negeri2 kaum muslimin yang bisa memberikan pertolongan konkret. Paling bagus, hanya sebatas mengecam tindakan AS dalam pidato2 kenegaraan. Nasionalisme lebih mengandalkan sentimen atau emosi yang semu dan berbahaya.
Allah memang menciptakan manusia dalam keadaan berkelompok-kelompok, bersuku-suku (QS.49:13). Tujuan diciptakannya manusia dalam berbagai bentuk yang berbeda, baik dari segi bahasa, kulit, suku dan lain sebaginya adalah supaya diantara manusia saling mengenal. Inilah tujuan yang telah ditetapkan Allah atas keberagaman yang terjadi diantara manusia. Keberagaman tersebut, tidak boleh dijadikan sebagai dasar/landasan yang mengikat hubungan diantara manusia. Sebab, pada kenyataannya paham ini bersifat imajinatif.

Islam mengakui adanya keragaman suku dan bangsa, tapi islam menentang keras paham "sukuisme atau nasionalisme"(ashabiyyah). Rasulullah bersabda,
Tidak tergolong umatku orang yang menyerukan ashabiyah (fanatisme golongan, seperti nasionalisme).
(HR. Abu Dawud)

Jadi sobat muslim, ikatan yang harus diwujudkan adalah ikatan aqidah Islam. Sifat aqidah ini kuat dan ada sepanjang waktu. Ikatan ini telah terbukti membawa pada kejayaan Islam. Rasulullah juga member contoh wujud ikatan ini sebagaimana yang Beliau lakukan awal di Madinah dengan mempersaudarakan kaum muhajirin dan Anshar.

Sobat muslim, kita harus memahami, dengan menanamkan ide nasionalisme, orang kafir hendak memecah belah kaum muslimin untuk melemahkan kekuatan Islam. Faktanya, pada tahun 1924, kejayaan Islam telah berhasil mereka runtuhkan.

Islam mengharamkan ikatan nasionalisme dengan tegas, sabda Rasulullah:
"Bila ada seseorang yang membanggakan kemuliaan jahiliyahnya, suruhlah dia menggigit kemaluan bapaknya! Janganlah kalian menggunakan kata-kata yang sama"
"Tinggalkanlah, sebab fanatisme tersebut berbau bangkai!"a
"Siapa yang berperang di bawah panji kesesatan, denda dengan golongan, mengajak kepada golongan, menolong karena golongan, kemudian dia mati, matinya adalah mati jahiliyah."
(H.R. Muslim)
Seruan nasionalisme ini telah menghancurkan Islam, maka seruan padanya adalah dosa besar.
Ikatan Aqidah Adalah Ikatan Yang Shahih
Ikatan yang mengikat kaum muslimin antara sebagian dari mereka cengan sebagian yang lain adalah ikatan aqidah Islam. Dengan aqidah inilah akan trerbentuk ukuwah Islamiyah. Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara…"
(Al-Hujurat: 10)

Rasulullah SAW bersabda,
"Seorang muslim adalah saudara muslim yang lainnya..." (HR. Muslim dan Ibnu Majah)
Jadi, iman kepada Islamlah yang menjadikan mereka bersaudara.
Rasulullah juga bersabda,
"Sesungguhnya muslim yang satu dengan muslim yang lain ibarat satu tubuh. Jika satu sakit, yang lainnya merasakan sakitnya…" (HR. Muslim)

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk"

(Q.S. Ali Imran:103)


~ Edisi 8/ Agustus 2008 ~

0 comments:

October 24, 2012

SALAM REDAKSI (Edisi 5 / Mei 2008)

Assalamu’alikum Wr. Wb.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahman dan rahim-Nya kepada kita. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang telah membawa pencerahan kepada ummatnya.

Alhamdulillah sobat A’er kini buletin kelima bisa terbit. Seperti halnya roda, A’er akan senantiasa bergerak maju menelaah hari demi hari nemenin sobat muslim untuk terus mengkaji Islam.

Ngomong-ngomong tentang hari kebangkitan di negeri ini pasti di benak sobat A’er langsung teringat ma Bung Tomo yang katanya sih Bapak Kebangkitan, but ….sebenarnya kita ini udah benar-benar bangkit g’ sich? Trus kebangkitan yang sebenarnya itu gimana menurut pandangan Islam? Simak aja di fikrul Islam.

Buat sobat yang bingung nyari teladan, intip aja di Qishah. N sebagai sobat muslim qt harus yakin kalo pertolongan Allah amat dekat dengan orang-orang yang beriman, penasaran….buka aja oase iman. Sebagai tambahan pengetahuan dunis juga g mau kalah dengan kejayaan Islam dalam hal ilmu.

Harapannya semoga A’er dapat menambah tsaqofah Islam sobat muslim n jadi motivator buat nggali lebih banyak lagi dari sumber lain, n yang pasti bisa dipahami n diwujudkan dalam amalan kita. Amin….

OK. Finally …met baca aja dech…semoga mampu mempercerah n membangkitkan pemikiran kita. Jangan lupa saran n kritik tetep A’er tunggu lho…. ^_^

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

0 comments:

NASRULLAH AMAT DEKAT BAGI ORANG BERIMAN…TRUST IT !!!

“ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah? “ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah amat dekat “
(QS. Al Baqarah 214)

“Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia…”
(QS. Al-Mu’min 51)

Sobat muslim… orang-orang beriman pada Allah akan sangat yakin terhadap pertolongan Allah adalah dekat, sehingga mereka sabar dalam menghadapi cobaan dan semakin kuat setelah mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan.

Tetapi ketika seseorang tidak memiliki keimanan dalam hatinya. Atau kalaupun ada keimanan tapi kualitasnya rendah, ketika diuji oleh Allah mereka akan semakin lalai dari-Nya, marah dengan cobaan yang Allah berikan, bahkan tidak yakin bahwa pertolongan Allah di depan mata jikalau mereka memohon.

Kita bisa lihat bagaimana yakinnya orang-orang yang beriman pada zaman dulu pada pertolongan Allah. Dikisahkan pada masa Rasul pada saat perang Badr dimana jumlah kaum kafir Quraisy ketika itu antara 900 sampai 1000 orang, 3x jumlah kaum muslimin, yang apabila dilogikakan maka jelas dari segi kuantitas kaum muslimin kalah sebelum berperang.

Kaum muslimin tidak gentar dan terus memohon kemenangan dan pertolongan kepada Allah, memurnikan ibadat kepada-Nya dan seketika itu menghadang serbuan yang secara terus-menerus dilancarkan orang kafir Quraisy.

Rasulullah tiada henti2nya memohon kepada Allah, seraya bersabda : “ Ya Allah, jika pasukan ini hancur pada hari ini, tentu Engkau tidak akan disembah lagi, ya Allah, kecuali jika memang Engkau menghendaki untuk disembah untuk selamanya setelah hari ini.”

Lalu Allah mewahyukan kepada para malaikat : “ Sesunguhnya Aku bersama kalian, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir.” (QS. Al Anfal 12). Dan dalam ayat lain :“ Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kalian dengan seribu malaikat yang datang berturut –turut ” (Q.S Al Anfal 9).

Subhanallah,akhirnya kemenangan ini berhasil diperoleh. Dalam kisah lain saat pembantaian besar-besaran masa perang salib yang berlangsung 200 tahun, kegigihan kaum muslimin yang sabar dan terus berjuang akhirnya menang dengan pertolongan Allah. Suatu yang sulit diprediksi sementara jumlah pasukan salib banyak dengan peralatan yang canggih. Begitupun Allah juga mendatangkan nusroh ini saat penaklukan konstatinopel. Sebegitu dahsyatnya pertolongan Allah bagi hambaNya yang beriman. Namun, sering dalam kehidupan, kita menafikkan hal itu atau terkadang kita masih ragu akan pertolongan Allah. Kondisi umat Islam saat ini berada dalam penindasan dan tekanan orang-orang kafir, dibantai, dirampas kekayaan alamnya, para muslimahnya diperkosa , dihalangi beribadah, dihinakan dengan ditempatkan sebagai negara miskin yang tertinggal sains. Tak hentinya tiap hari di negeri Palestina, Afghanistan, Irak, Al Jazair terdengar rintih tangis kelaparan, kehilangan keluarga , dan bertanya dimana ibuku… ayahku…. atau orang tua yang menangis ketika anaknya yang masih kecil ditembak tanpa belas kasihan, bilakah pertolongan ini datang?

Fase ini akan segera berlalu dan Allah telah menjanjikan pertolongan-Nya dengan kemenangan Islam dengan orang-orang kafir. Kemenangan ini sedang diupayakan oleh orang-orang yang terus yakin dan berjuang demi tegaknya Islam.

"Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman." (Q.S Ash Shaff 13)

~ Edisi 5 / Mei 2008 ~

0 comments:

Adab Menuntut Ilmu

Assalamu’alaikum
Alo A’er yang baik ati, sebelumnya Bita ucapin makasih banget, coz setelah baca A’er Bita jadi tau ternyata masih banyak ilmu Islam yang Bita belum ketahui. Gini a’er, Bita pingin tau sebenarnya ada gak sich cara-cara menuntut ilmu yang benar? Pliz dijawab ya….. thanks ya… .
(Bita, Baturaden)

Wa’alikum salam wr wb
Alhamdulillah kalo ukhti Bita lebih semangat dalam mencari ilmu Allah. Selain itu jika kita menuntut ilmu adalah perintah Allah, sebagaimana firman Allah

“Apakah sama orang-orang yang berpengetahuan dengan yang tidak?” (QS. Az Zumar: 9).

Sabda Rasulullah SAW,
“Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim”

Perintah ini bersifat tegas dalam melaksanakannya hendaknya kita juga melaksanakan seperti kita lakukan perintah Allah yang wajib lainnya. Tentunya untuk melaksanakannya dengan dan agar ilmu kita bermanfaat maka ada beberapa metode yang harus diperhatikan untuk mendapatkan ilmu itu sendiri.

1. Mempelajari ilmu secara mendalam.
Jika kita belajar harus mendetail sampai kita paham n tentunya g separo-separo gitu.

2. Sabar dan teguh dalam belajar
Untuk bisa memahami ilmu Allah maka dalam mencarinya kita harus sabar dan teguh, gak mudah bosan atau malas sebab kalau sudah malas-malasan gak bakalan gampang ilmu itu masuk ke otak kita.

3. Yakin dengan apa yang dipelajari
Syarat orang yang belajar ilmu ialah harus yakin sehingga kita bisa mengamalkan apa yang kita pelajari tersebut.

4. Belajar bukan teoritis tapi praktis
Ilmu yang dipelajari bukan sekedar catatan dalam buku kita tapi bertujuan untuk memecahkan persoalan hidup kita jadi untuk amal kita sesuai dengan syariat Allah.

Sedang menuntut ilmu ada adab-adabnya:
1. Niat just for Allah
Sebagaimana sabda Rasulullah“Barangsiapa menuntut ilmu yang mestinya untuk mencari wajah Allah, tiadalah ia mempelajarinya melainkan hanya untuk mendapatkan bagian dari dunia, pasti ia tidak akan mendapatkan bau surga pada hari kiamat.” (HR. Ahmad dll).(Kitab al ‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hal :25). So jelas sekali bahwa segala aktivitas kita diniatkan hanya untuk mendapat ridlo Allah, bukan karena ingin pujian ato lainnya.

2. Jangan belajar ilmu kufur/ yang diharamkan.
Ilmu yang dipelajari gak sembarang ilmu, so harus diperhatikan ilmu-ilmu yang diharamkan Islam untuk dipelajari maka jika kita mempelajarinya bukan pahala yang didapat tapi dosa.

3. Berlapang dada dalam masalah khilafiyah (perbedaan pendapat)
Hendaklah selalu berlapang dada dalam menyikapi perbedaan pendapat yang bersumber dari ijtihad. Yaitu permasalahan yang memungkinkan seseorang berpendapat dan terbuka kemungkinan untuk berbeda. 

4. Mengamalkan ilmu atau zakat ilmu
Hendaklah para penuntut ilmu mengamalkan ilmunya, baik berupa aqidah, ibadah, akhlak, adab dan muamalah, karena hal ini adalah merupakan hasil dan buah dari ilmu itu. Ilmu itu tidak untuk disimpan sendiri tapi untuk dijalankan en disampailkan ke sodara lainnya biar ilmu itu bermanfaat.

5. Sabar donk…!
Nuntut ilmu itu harus ulet en sabar. Kiat aja tuh teladan kita kaya’ imam syafi’I yang mencari ilmu dari guru satu ke guru lainnya, ato sahabat Rasul, Salman Al Farisi yang mencari kebenaran Islam dengan berbgai pengorbanan yang dilakukan 

6. Menghormati majelis dan ulama
Hendaklah menghormati majelis (ilmu) dengan:
a. mandahulukan salam
b. tidak banyak bicara sebelum guru bertanya
c. menampakkan kesenangan terhadap pelajaran serta mengambil faedahnya.
d. jangan sok tau . Apabila seorang syaikh (guru) melakukan suatu kesalahan atau kekeliruan maka janganlah hal itu membuatnya jatuh dihadapanmu, karena hal ini menjadikanmu tidak lagi mendapatkan ilmunya.
e. tidak berbisik-bisik dengan teman2 di samping
f. Jangan sekali-kali memancing kemarahannya dengan “Perang urat syaraf”, yaitu menguji kemampuan ilmu dan kesabarannya. 

7. Kitab dan As Sunnah
Al-Qur’an an As-Sunnah adalah buku wajib bagi kita sebagai muslim, karena itu sumber ilmu bagi kita

8. Paham
Memahami suatu ilmu itu penting daipada Cuma tau dan hapal. Karena kita akan mengamalkan ilmu itu sesuai dengan pemahaman kita.

Nah sobat selamat menuntut ilmu semoga bisa menjadi petunjuk bagi kita sehingga mampu meraih kemuliaan di sisi Allah SWT. Amin… . Wallahu ‘alam bis showab.


~ Edisi 5 / Mei 2008 ~

0 comments:

MUS’AB BIN UMAIR RA.

Sahabat Rasul yang satu ini, punya pribadi yang istimewa. Bukan a berarti yang lain gak ya..!. Pinter n baik hati.Ah…biasa aja namanya juga sahabat Rasul, masbadung!.

Dia pemuda Qurasy yang tampan, penuh semangat, wangi,rapi,anaknya wong tajir pula.IDola para gadis. Fedi Nuril mah,lewat oy…!. Akan tetapi, dia rela ninggalin semuaya demi Islam. Bahkan dia rela terusir dari keluarga menyayangi dan ia sayangi karena mereka tak mau menerima keislaman Mus’ab.

Ujian dan penderitaan harus dilaluinya.Suatu hari Mus’ab tampil dihadapan kaum Muslimin yang duduk mengelilingi Rasul. Semua mata tertuju padanya,lalumenundukkan kepala dan memejamkan mata. Sebagian dari mereka meneteskan air mata. Why?. Mereka melihat Mus’ab memakai jubah usang yang penuh tambal. Begitulah keadan Mus’ab saat itu. Namun, ia merasa puas bahwa kehidupannya telah layak dipersembahkan bagi pengorbanan terhadap penciptanya Yang Maha Tinggi, Allah SWT. Rasulullah menatapnya dengan penuh cinta kasih, seraya bersabda: “Dahulu saya melihat Mus’ab tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkan-nya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya”.

Sobat muslim Mus’ab juga merupakan duta islam yang pertama. Dia menjadi duta di Madinah untuk mengajarkan Islam kepada kaum Anshar , serta mempersiapkan kota Madinah untuk menyambut hijrahnya Rasul. Pemuda baik hati ini, memikul amanat itu dengan bekal karunia Allah, berupa kecerdasan dan keluhuran budinya. Dengan sifat zuhut, jujur dan kesungguhan hati, ia berhasil melunakkan hati penduduk Madinah hingga mereka semua masuk islam. 

Emang jadi sunatullah, kalo nyampein kebenaran tuch gak selalu diterima dengan mulus. Seperti yang dialami Mus’ab, ia menghadapi peristiwa yang megancam keselama-tan diri, kalo gak karena kecerdasan diri dan kebesaran jiwa juga beck upan Allah of course. Waktu enak-enaknya ngasih petuah ke orang-orang, tiba-tiba Usaid bin Hudlair kepala suku kabilah Abdul Asyhal di Madinah. Usaid menodong Mus’ab dengan lembing karena dia pikir Mus’ab akan mengacau, apalagi keEsaan Tuhan yang disampaikan Mus’ab bertentangan dengan kepercayaan mereka, yang so pasti jauh banget dari kebenaran Islam. 
 
Melihat gelagat Usaid persis seperti singa yang akan menerkam, Mus’ab yang baik mengeluarkan ucapan yang halus: “kenapa anda tidak duduk dan mendengarkan dulu?seandainya anda menyukai nanti, Anda dapat menerimanya. Sebaliknya jika tidak, kami akan menghentikan apa yang tidak anda sukai itu!”Dan apa yang terjadi?saat Mus’ab membacakan ayat-ayat al-Quran dan menguraikan dakwah yang dibawa oleh Muhammad saw.,maka dada Usaid pun mulai terbuka, meresapi keindahannya. Seketika itu Usaid menyatakan keislamannya,yang disusul oleh temannya Sa’ad bin Mu’adz, kemudian oleh Sa’at bin Ubadah.Akhirnya, banyak orang Madinah yang yang mendatangi Mus’ab bin Umair untuk mendengarkan kebenaran yang disampaikannya.

Keberhasilan misi penyampaian islam di Madinah, membuat Rasul dan para sahatnya berhijrah ke negeri tersebut. Sedangkan orang-orang Quraisy semakin geram.Mereka menyiapkan tenaga untuk berbuat kekerasan terhadap hamba-hamba Allah yang shalih.Terjadilah perang Badar dilanjudkan dengan perang Uhud.Dalam perang Uhud itulah Mus’ab tampil sebagai pembawa bendera perang.
Sobat muslim, peperangan berlangsung sengit,ditambah lagi pasukan panah kaum muslimin tidak menaati peraturan Rasul, yang membuat pasukan Islam kalah.

Mus’ab melihat barisan kaum muslimin porak poranda, membuat musuh mengarahkan serangan mereka kepada Rasulullah saw.Baginya keadaan segenting itu harus cepat diatasi, dengan apa? Maka, diacungkannya bendera setinggi-tinggiya. Ia maju ke tengah pertempuran, untuk mencari perhatian musuh,yang intinya adalah untuk melindungi Rasulullah dari serangan musuh.Gais, inilah puncak memoar Mus’ab bin Umair,ia menjemput ajalnya dengan cara mulia,shahid.

Sekalipun hanya seorang diri,tapi Mus’ab bertarung seperti pasukan tentara yang besar. Tangan yang satu memegang bendera perang, sedang yang sebelah lagi menebaskan pedang dengan matanya yang tajam. Datang seorang musuh menebas tangannya hingga putus, sementara Mus’ab mengucapkan:”Muhammad itu tiada lain adalah seorang Raasul yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul” lalu, dipegangnya bendera dengan tangan kiri sambil membungkuk melindunginya. Musuhpun menebas tangan kirinya sampai putus juga. Mus’ab membungkuk ke arah bendera, lalu dengan kedua pangkal lengan meraihnya ke dada sambil mengucapkan: “Muhammad itu tida lain hanyalah seorang Rasul yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul”. Lalu datang musuh yang lain menyerangnya dengan tombak, dan menusuknya sampai tombaknya patah. Mus’ab pun gugur.
 
Mungkin sobat muslim yang baca riwayat hidup Mus’ab ini akan mengatakan :”sungguh tragis nasib Mus’ab”apalagi dengan kenyataan,saat gugur di medan tempur tidak ada kain yang bisa menutupi mayat nya kecuali,kain burdah penutup kepalanya. No gais,itu bukan tragis.Itulah pahlawan Islam.Mus’ab gugur karena keinginannya melindungi Rasulullah. Dia adalah bintang dan mahkota para syuhada. 
 
~ Edisi 5 / Mei 2008

0 comments:

SUDAHKAH UMAT ISLAM BANGKIT?

Sobat muslim,pernakah kalian jatuh dari atas motor atau pohon? Apa yang kalian rasakan? Sakit?! Pasti. Tetapi rasa sakit saat jatuh, tidak lantas membuat kalian takut untuk berdiri kembali bukan?! Nah, contoh kecil ini menunjukkan kalau secara fitrah kita memiliki keinginan untuk bangkit. Semua orang ingin bangkit. Tetapi masalahnya, apakah kebangkitan itu hanya sebatas mampu berdiri saat kita jatuh? So, kamu jangan merasa sudah bangkit sebelum menuntaskan membaca artikel ini. Siap untuk bangkit?!?

Ada orang yang beranggapan maraknya fenomena wanita, remaja putri, bahkan para aktris yang mengenakan jilbab diberbagai instansi bergensi tanah air, ditandai sebagai kebangkitan umat islam. Dilain kesempatan, berjamurnya buku-buku, novel-novel, bahkan film-film yang bernafaskan islami, juga diklaim oleh sebagian kalangan dengan awal kebangkitan islam.

Ada pula yang menjadikan keberhasilan perekonomian kalangan muslim sebagai tolak ukur kebangkitan ummat ini, sebab dengan menguasai sektor perekonomian umat islam bisa menguasai berbagai sektor kehidupan. Sehingga upaya mereka terfokus pada upaya perbaikan ekonomi umat islam saja, tidak lebih.

Berbagai macam konsep kebangkitan tersebut masih mencerminkan islam secara parsial. Lalu konsep pemikiran seperti apakah yang membawa ummat islam pada kebangkitan hakiki? Mau tahu? Baca aja terus bulletin ini, OK?!

Manusia dikatakan bangkit saat taraf berfikirnya meningkat, bukan dengan meningkatnya taraf ekonomi ataupun kerohanian dan budi pekerti mereka. Kita lihat Irak, Saudi Arabia, dan Negara-negara teluk lainnya memiliki taraf ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan Negara-negara eropa, namun Negara-negara eropa disebut sebagai Negara maju dan bangkit, sedangkan negera-negara teluk tersebut menjadi bulan-bulanan negera eropa.

Keluhuran akhlak budi pun tidak bisa dijadikan tolak ukur kebangkitan. Lihatlah madinah, suatu kota yang memiliki tingkat kriminalitas terendah di dunia, namun kenyataan ini tidak membuat masyarakat madinah memiliki kekuatanatau kekuasaan untuk ‘sekedar’ memberi bantuan kepada saudaranya yang dijajah oleh tentara As, ataupun Rusia.

Satu-satunya konsep pemikiran yang bisa membangkitkan ummat adalah pemikiran yang bisa dijadikan sebagai landasan kehidupan, dan mampu memberikan tujuan hidup sekaligus memberi petujuk jalan untuk mencapai tujuan itu. Dengan kata lain pemikiran yang berkaitan dengan pandangan hidup. Dan hanya islamlah yang memiliki konsep pandangan hidup yang menyeluruh, melliputi penetapan tujuanhidup manusia sampai kepada cara-cara atau metode mencapai tujuan tersebut.

Islam bukanlah sebuah teori, tetapi islam adalah suatu ajaran yang harus direalisasikan secara sempurna oleh setiap orang yang mengaku dirinya beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Dengan memegang teguh pemikiran inilah yang telah membawa para shahabat Rasulullah mencapai suatu kebangkitan ummat dan menghantarkan mereka menjadi ummat yang terbaik. Masih tidak percaya? Coba nih simak firman Allah dalam surat Ali-Imran ayat 110.
“ kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkanuntuk manusia menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang munkar”

Jalan yang bisa ditempuh ummat islam dalam mencapai kebangkitan ummt yang hakiki adalah dengan cara meningkatkan taraf berfikir mereka. Dari taraf berfikir hanya untuk tercapainya kebahagiaan pribadi dan golongan, meningkat menjadi taraf berfikir yang amneyangkut pengaturan urusan manusia, bagaimana mereka (manusia) juga bisa bahagia dunia dan akherat. Pemikiran semacam inilah yang menghasilkan kebangkitan.

Pemikiran kebangkitan ini harus dimiliki oleh setiap muslim dengan cara, melakukan interaksi terus-menerus dengan staqafah-staqafah islam, selanjutnya senantiasa direalisasaikan dalam kehidupan. Semakin banyak kaum muslimin yang merealisasikan islam secara kaffah, maka kebangkitan ummat ini akan segera terwujud. 
~ Edisi 5 / Mei 2008 ~

0 comments:

KERUDUNG

Assalamu'alaikum
A'er pa kabar? Gini A'er, aku kan pernah baca buku, eh, kalau pake kerudung alias menutup aurat bagi muslimah tu wajib yach? Tapi gimana ya…terkadang aku ngerasa cewek2 yang pake kerudung tuch gak modis, terlihat kurang gaul, kolot puol! Ya…pokoknya gak kerenlah! Jadinya akukan malu mau pake kerudung. Meski pikir2 seribu kali! Kalau nurut A'er aku mesti gimana? Bingung nich…
Makasih,
Sandy-Jember
 
Jawab:
Wa'alaikumsalam Wr. Wb.
Secara bahasa, Aurat bermakna an naqsu yang berarti kurang atau aib. Sedangkan secara istilah, Aurat ialah sesuatu yang tidak boleh dilihat atau dipertontonkan, kecuali dengan muhrim kita. Allah berfirman, “ Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (Q.S An Nur 31).
 
Firman Allah yang lain yakni :“ Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S Al Ahzab 59).
 
Salah satu sabda Rasulullah dari Aisyah ra mengenai kewajiban menutup aurat ini ketika itu rasulullah berkata :"Hai Asma'! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah datang waktu haidh, tidak patut diperlihatkan tubuhnya, melainkan ini dan ini -- sambil ia menunjuk muka dan dua tapak tangannya". (Riwayat Abu Daud dalam Fiqh Islam Wa Adillatuh oleh Dr Wahbah Zuhaili Juz :1 Hal :738).
 
Nah Sobat Muslim, dari ayat dan hadist di atas menunjukkan bahwa menuntup aurat adalah perintah Allah. Perintah ini bersifat tegas dan harus dilaksanakan (wajib). Kewajiban menutup aurat ini sama statusnya dengan wajibnya, sholat, puasa ataupun kewajiban yang lainnya yaitu jika kita tidak melaksanakannya, , berarti kita telah bermaksiyat kepada Allah dan berdosa. Trus gimana sikap kita terhadap kewajiban ini?
 
Ketika seorang ngaku beriman kepada Allah SWT, konsekuensi keimanannya adalah patuh dan tunduk (Ridho) dengan semua yang ditetapkan oleh Allah untuknya, termasuk ketika seruan menutup aurat ini. Jika ia sudah baliqh, ia harus segera melakukannya, tidak perlu ada keraguan lagi dalam hatinya. Tidak ada alasan apapun! Tidak juga kurang PD, gak keren, kuno alias gak modis, gak cantik, de el el.
 
Ketika kita benar-benar yakin pada Allah, kita tidak akan kawatir dengan apapun dan tidak peduli dengan pandangan manusia. Bagi kita yang penting adalah bagaimana pandangan Allah pada diri kita. Apakah kita mau jika tampil modis dihadapan manusia, tapi Allah murka? Jadi ukhti, apalagi yang mengganjal kita untuk jalankan perintah Allah ini jika balasannya pahala dan syurga. Keridhoan Allah pada diri kita
Wassalau’alaikum Wr. Wb.

~Edisi 4 / April 2008 ~

0 comments:

KEMEGAHAN DAN KEJAYAAN PERPUSTAKAAN DI MASA ISLAM

Sobat muslim, tau gak klo pas masa keemasan Islam, sains maju banget! Banyak ilmuawan yang menghasilakan berbagai karya. Selain itu, berdiri perpustakaan yang tersebar di berbagai wilayah Islam, diantaranya:

a. Perpustakaan Khalifah Dinasti Fatimiyah di Kairo
Perpustakaan ini paling terkenal dan sangat menakjubkan karena isinya berupa mushaf-mushaf dan buku-buku yang sangat berharga. Jumlah seluruh buku yang ada di situ mencapai 2.000.000 (dua juta) eksemplar. Hal ini seperti yang diriwayatkan oleh banyak sejarawan.
 
b. Perpustakaan Darul Hikmah di Kairo
Perpustakaan ini didirikan oleh Al-Hakim Biamrillah dan mulai dibuka pada tanggal 10 Jumadil Akhir tahun 395 Hijriah, setelah dilengkapi perabotan dan hiasan. Pada semua pintu dan lorongnya dipasangi tirai. Di situ ditempatkan pula para penanggung jawab, karyawan dan petugas. Di situ dihimpun buku-buku yang belum pernah dihimpun oleh seorang raja pun. Perpustakaan itu mempunyai 40 lemari. Bahkan ada salah satu lemari yang memuat 18. 000 buku tentang ilmu-ilmu kuno. Semua orang boleh masuk ke situ. Di antara mereka ada yang datang untuk membaca buku, menyalin atau untuk belajar. Di situ terdapat segala yang diperlukan (tinta, pena, kertas dan tempat tinta).
 
c. Perpustakaan Baitul Hakam di Bagdad
Perputakaan ini didirikan oleh Harun ar Rasyid dan mencapai puncak kebesarannya pada masa Al-Ma`mun. Perpustakaan ini lebih menyerupai sebuah universitas yang di dalamnya terdapat buku-buku. Orang-orang berkumpul di situ, berdiskusi, muthala`ah dan menyalin buku. Di situ juga terdapat para penyalin dan penerjemah yang menerjemahkan buku-buku yang di peroleh Ar Rasyid dan Al- Ma`mun dalam penaklukan-penaklukan mereka di Ankara, Amuria dan Cyprus.
 
d. Perpustakaan Al-Hakam di Andulus
Perpustakaan ini sangat besar dan luas untuk ukuran di zamannya. Buku yang ada di situ sampai mencapai 400.000. Perpustakaan ini mempunyai katalog-katalog yang sangat teliti dan teratur sehingga sebuah katalog khusus diwan-diwan syi`ir yang ada di perpustakan itu mencapai 44 bagian. Di perpustakaan ini terdapat pula para penyalin buku yang cakap dan penjilid-penjilid buku yang mahir.
 
e. Perpustakaan Bani Ammar di Tripoli
Perpustakaan ini merupakan salah satu lambang keagungan dan kebesaran. Di situ terdapat 180 penyalin yang menyalin buku-buku. Mereka bekerja secara bergiliran siang dan malam supaya penyalinannya tidak terhenti.Bani Ammar sangat gemar melengkapi perpustakaan dengan buku-buku yang langka dan baru. Mereka mempekerjakan orang-orang pandai dan pedagang-pedagang untuk menjelajah negeri-negeri dan mengumpulkan buku-buku yang berfaedah dari negeri- negeri yang jauh dan dari wilayah-wilayah asing.
Subhanallah, betapa ilmu pengetahuan sangat dihargai dalam Islam hingga banyak kita jumpai perpustakaan dibangun.
 
Kehancuran Perpustakaan Dunia Islam
 
Ketika tentara Tatar menaklukkan Bagdad, yang pertama kali dihancurkan sebelum menghancurkan yang lain adalah perpustakaan. Tentara Tatar yang biadab melemparkan semua buku yang mereka dapatkan di perpustakaan-perpustakaan umum ke sungai Dajlah sehingga sungai itu penuh dengan buku-buku. Sampai-sampai seorang penunggang kuda bisa melintas di atasnya dari tepi ke tepi sungai. Air sungai tetap hitam pekat selama berbulan-bulan lantaran bercampur dengan tinta buku-buku yang ditenggelamkan ke situ.
 
Petaka serangan Salib juga telah membuat kita kehilangan perpustakaan-perputakaan paling berharga yang ada di Tripoli, Maarrah, Al-Quds, Ghazzah, Asqalan, dan kota-kota lainnya yang dihancurkan mereka. Salah seorang sejarawan menaksir tiga juta buku dimusnahkan tentara Salib di Tripoli. Ketika Andalusia (Spanyol) diserang, kita kehilangan perpustakaan-perpustakaan besar yang diceritakan sejarah dengan mencengangkan. Semua buku di bakar oleh pemeluk-pemeluk agama yang fanatik. Bahkan buku-buku yang dibakar dalam sehari di lapangan Granada ditaksir mencapi satu juta buku.
 
Demikian perbuatan orang-orang yang tidak suka dengan Islam. Mereka selalu berusaha menghancurkan peradaban Islam bahkan menutup-nutupi kemajuan sains hasil umat Islam. Mereka membalikkan opini bahwa bangsa merekalah yang maju. Sobat muslim, keep fight n study yach! Moga Islam jaya lagi ^_^

~ Edisi 4 / April 2008 ~

0 comments:

Powered by Blogger.