Selamat Hari Raya Idul Adha 1433 H
Segenap pengurus Ar-Rayyan dan Pengurus Masjid Nurul Muttaqin Jember mengucapkan...
Semoga Amal ibadah kita diterima Allah swt. dan dosa-dosa kita diampuni oleh Nya. amiin...
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai
keridaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”
(QS. al-Hajj: 37).
Kontribusi Ilmuwan Islam di Bidang Farmakologi
Setiap
penyakit pasti ada obatnya." Sabda Rasulullah SAW yang begitu populer
di kalangan umat Islam itu tampaknya telah memicu para ilmuwan dan
sarjana di era kekhalifahan Islam untuk berlomba meracik dan menciptakan
beragam obat-obatan.
Pencapaian umat Islam yang begitu gemilang
dalam bidang kedokteran dan kesehatan di masa keemasan tak lepas dari
keberhasilan di bidang farmakologi dan farmasi. Betapa tidak, para
sarjana muslim di zaman kejayaan telah memperkenalkan adas manis, kayu
manis, cengkeh, kamper, sulfur, serta merkuri sebagai unsur atau bahan
racikan obat-obatan. Menurut Turner umat Islam-lah yang mendirikan
warung pengobatan pertama. Para ahli farmakologi Islam juga termasuk
yang pertama dalam mengembangkan dan menyempurnakan pembuatan sirup dan
julep.
Dalam praktiknya, farmakologi dan farmasi melibatkan banyak
praktisi seperti herbalis, kolektor, penjual tumbuhan, rempah-rempah
untuk obat-obatan, penjual dan pembuat sirup, kosmetik, air aromatik,
serta apoteker yang berpengalaman. Merekalah yang kemudian turut
mengembangkan farmasi di era kejayaan Islam.
Setelah dinyatakan
terpisah dari ilmu kedokteran, beragam penelitian dan pengembangan dalam
bidang farmasi atau saydanah (bahasa Arab) kian gencar dilakukan.
Pemerintah muslim turut mendukung pembangunan di bidang farmasi. Rumah
sakit milik pemerintah yang ketika itu memberikan perawatan kesehatan
secara cuma-cuma bagi rakyatnya juga mendirikan laboratorium untuk
meracik dan memproduksi aneka obat-obatan dalam skala besar.
Keamanan
obat-obatan yang dijual di apotek swasta dan pemerintah diawasi secara
ketat. Secara periodik, pemerintah melalui pejabat dari Al-Muhtasib -
semacam badan pengawas obat-obatan - mengawasi dan memeriksa seluruh
toko obat dan apotek. Para pengawas dari Al-Muhtasib secara teliti
mengukur akurasi berat dan ukuran kemurnian dari obat yang digunakan.
Semua itu dilakukan semata-mata untuk melindungi masyarakat dari bahaya
obat-obatan yang tak sesuai dengan aturan. Pengawasan yang dilakukan
ketat dan teliti diterapkan di era kekhalifahan Islam.
Seperti halnya
di bidang kedokteran, dunia farmasi profesional Islam telah lebih
unggul lebih dulu dibandingkan Barat. Ilmu farmasi baru berkembang di
Eropa mulai abad ke-12 M atau empat abad setelah Islam menguasainya.
Karena itulah, Barat banyak meniru dan mengadopsi ilmu farmasi yang
berkembang terlebih dahulu di dunia Islam.
Umat Islam mendominasi
bidang farmasi hingga abad ke-17 M. Setelah era keemasan perlahan
memudar, ilmu meracik dan membuat obat-obatan kemudian dikuasai oleh
Barat. Negara-negara Eropa yang menguasai farmasi dari aneka risalah
Arab dan Persia tentang obat dan senyawa obat yang ditulis para sarjana
dan ilmuwan Islam. Tak heran, bila kini industri farmasi dunia berada
dalam genggaman Barat.
Pengaruh kaum Muslimin dalam bidang farmasi di
dunia Barat begitu besar. "Hal itu tecermin dalam kembalinya minat
terhadap pengobatan natural yang begitu populer dalan pendidikan
kesehatan saat ini," papar Turner. Mungkinkah umat Islam kembali
menguasai dan mendominasi bidang farmasi seperti di era keemasan?
Ibnu Al Baitar
Lewat
risalahnya yang berjudul Al-Jami fi Al-Tibb (Kumpulan Makanan dan
Obat-obatan yang Sederhana), Ibnu Al-Baitar turut memberi kontribusi
dalam farmakologi dan farmasi. Dalam kitabnya itu, Al-Baitar mengupas
beragam tumbuhan berkhasiat obat yang berhasil dikumpulkannya di
sepanjang pantai Mediterania antara Spanyol dan Suriah. Tak kurang dari
seribu tanaman obat dipaparkannya dalam kitab itu. Capaian yang berhasil
ditorehkan Al-Baitar sungguh mampu melampaui prestasi Dioscorides.
Abu Ar-Rayhan Al-Biruni (973 M - 1051 M)
Al-Biruni
mengenyam pendidikan di Khwarizm. Beragam ilmu pengetahuan dikuasainya
seperti astronomi, matematika, filsafat dan ilmu alam. Melalui kitab
As-Sydanah fit-Tibb, Al-Biruni mengupas secara lugas dan jelas mengenai
seluk-beluk ilmu farmasi. Kitab penting bagi perkembangan farmakologi
dan farmasi itu diselesaikannya pada tahun 1050 M - setahun sebelum
Al-Biruni tutup usia.
Abu Ja'far Al-Ghafiqi (wafat 1165 M)
Sumbangan
Al-Ghafiqi untuk memajukan ilmu tentang komposisi, dosis, meracik dan
menyimpan obat-obatan dituliskannya dalam kitab Al-Jami' Al-Adwiyyah
Al-Mufradah. Risalah itu memaparkan tentang pendekatan dalam metodelogi,
eksperimen, serta observasi dalam farmakologi dan farmasi.
Ibnu Sina
Dalam
kitabnya yang fenomenal, Canon of Medicine, Ibnu Sina juga mengupas
tentang farmakologi dan farmasi. Ia menjelaskan lebih kurang dari 700
cara pembuatan obat dengan kegunaannya
Wallahu 'alam bisshowwab.
~ Edisi 8 / Agustus 2008 ~
SHOLAT JAMA’
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
A'er,
aq pernah ikut karnaval dan gerak jalan. Kadang sore baru pulang skul.
Alhasil, gak sempet sholat dhuhur dech benernya, boleh gak sich,
menjama' sholat dengan alasan ikut kegiatan sekolah (karnaval atau gerak
jalan)?
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Fikli_FKIP
Jawab:
Wa'alaikumsalam Wr. Wb.
Ukhti
fikli Rahimakumullah, memang, kegiatan karnaval atau gerak jalan
biasanya menjadi sebab bagi siswa-siswi, atau bahkan keumuman
masyarakat, untuk menjama' sholat mereka, karena ini di anggap sebagai
halangan (dari pada enggak sholat sama sekali!). Benarkah alasan ini
membenarkan kita menjama' sholat? Let's check!
Sholat lima waktu
sesungguhnya harus dilaksanakan tepat pada waktunya (pada waktu yang
sudah ditetapkan). Kadang seseorang tidak bisa melaksanakan tepat waktu
karena terbentur suatu hal, Saat kondisi seperti inilah Allah memberikan
keringanan kepada hambanya untuk melaksanakan sholatnya seperti
menqoshor atau menjama'.
Jama' adalah aktivitas menggabungkan dua
waktu sholat pada satu waktu, sebagaimana yang pernah di lakukan oleh
rosulloh SAW. " Rosulullloh menjama' sholat dzuhur dan ashar , serta
menjama' antara sholat maghrib dan isya'. (HR. Muttafaqun 'Alaih)"
Menjama'
sholat bisa kita lakukan pada waktu awal (jama' taqdim) atau akhir
(jama' takhir). Syarat kita boleh menjama' sholat antara lain:
1. Menempuh jarak tertentu
a.
Menurut pendapat yang pertama: Imam Malik, Imam Asy-Syafi`i, Imam Ahmad
bin Hanbal dan lainnya mengatakan minimal berjarak 4 burud (16
farsakh). Atau setara dengan 48 mil hasyimi. Jarak 4 burud ini pun oleh
sebagian ulama dihitung secara berbeda. Ada yang mengatakan 81 km
sebagaimana anda mengatakannya. Ada juga yang mengatakan 89 km atau
tepatnya 88,704. Sebagaimana yang tercantum pada kitab Bidayatul
Mujtahid bagian tahkiknya, juga di dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa
Adillatuhu karya Dr. Wahbah Az-Zuhaili halaman 1343 (jilid2).
b.
Menurut pendapat yang kedua: Abu Hanifah dan Kufiyun mengatakan minimal
perjalanan 3 hari. Namun maksudnya bukan seseorang harus berjalan selama
tiga hari baru boleh menjama' atau mengqashar shalat.Yang dimaksud
dengan perjalanan tiga hari adalah jarak yang biasa ditempuh orang
berjalan kaki atau naik unta dalam perjalanan tiga hari lamanya.
Sehingga yang menjadi ukuran tetap jaraknya, bukan lama perjalanannya.
Langkah kakinya pun bukan langkah yang terburu-buru, tidak terlalu cepat
juga tidak terlalu lambat. Perjalanan dalam seharinya tidak diharuskan
perjalanan yang terus menerus, melainkan sejak pagi hingga tengah hari,
lalu istirahat.
c. Menurut pendapat yang ketiga: Sedangkan kalangan
Az-Zahiri mengatakan tidak ada batas minimal seperti yang telah kami
sebutkan di atas. Jadi mutlak safar, artinya berapa pun jaraknya yang
penting sudah masuk dalam kriteria safar atau perjalanan.
Seorang
musafir dapat mengambil rukhsah (keringanan) shalat dengan mengqashar
dan menjama' jika telah memenuhi jarak tertentu. Rasulullah SAW
bersabda: Dari Yahya bin Yazid al-Hana'i berkata, saya bertanya pada
Anas bin Malik tentang jarak shalat Qashar. Anas menjawab, "Adalah
Rasulullah SAW jika keluar menempuh jarak 3 mil atau 3 farsakh beliau
shalat dua rakaat." (HR Muslim)
Hal ini sebagaimana yang pernah
dilakukan oleh rosululloh dalam menjama' sholat dzuhur dan ashar ……..
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
2. Perjalanan itu haruslah perjalanan yang mubah/halal
Klo
haram misalnya mencuri, seluruh ulama sepakat tidak boleh, kecuali Imam
Hanafi, mengatakan qashar ataupun jama' boleh dilakukan dalam segala
keadaan, walau perjalanan yang haram. Hanya perbuatan itu saja yang
tetap haram.
3. Tidak boleh berniat untuk menetap selama 15 hari
berturut-turut (menurut Imam Hanafi), 4 hari menurut Imam Maliki dan
Imam Syafi'i, atau masa wajib atasnya lebih dari 20 sholat menurut Imam
Hambali.
Selain beberapa hal diatas, tidak ada rukhsoh (keringanan)
untuk menjama' sholat. Bagaimana dengan halangan berupa aktivitas
karnaval atau gerak jalan. Kita perlu tahu apakah aktivitas yang diklaim
sebagai halangan tersebut, adalah benar sebuah halangan yang bisa
ditoleransi? Aktivitas bisa menjadi sebuah halangan atau tidak
tergantung bagaimana Allah memandang aktivitas tersebut apakah sifatnya
mubah, makruh atau bahkan haram. Kita perlu tahu dulu gimana status
hukum perbuatan tersebut di mata Allah. Karnaval dan gerak jalan adalah
aktivitas yang tidak memenuhi syarat2 jama'. Oleh karena itu, tidak ada
alasan untuk menjama' sholat kita.
SA’AD BIN MU’ADZ
Kali ini, A'er akan
ngajak SKSD sama salah seorang sahabat yang pada saat beliau wafat Arasy
Allah bergetar. Ada yang inget ??!! (atau jangan-jangan malah kagak ada
filenya)
Beliau adalah Sa'ad Bin Mu'adz (teman seperjuangan dari
Sa'ad Bin Ubadah, waduh sapa lagi tuh??). Beliau merupakan salah satu
pemuka suku di madinah. Beliau berwajah tampan berseri-seri, tinggi
jangkung, dan badan gemuk gempal. Pada saat beliau mendengar bahwa ada
seorang pria dari Mekkah (pria itu adalah Mush'ab bin Umeir) yang
dikirim oleh Rasulullah untuk menyebarkan agama Islam di Madinah. Beliau
ingin sekali melihat lalu mengusir pria itu ke luar perbatasan kota
Madinah. Akan tetapi baru saja beliau sampai ke dekat majlis mush'ab
Bersama Useid Bin Zurarah, tiba-tiba dadanya telah terhirup udara segar
yang nyaman, pemuka golongan ansor itu melemparkan lembingnya jauh-jauh
dan menyatakan diri masuk Islam.
Beliau masuk Islam pada usia 31
tahun dan dalam usia 37 tahun beliau pergi menemui syahidnya. Tibalah
Rasulullah dari Mekah ke Madinah dan Sa'ad begitu setia berada di
samping Rasulullah. Beliau selalu mengikuti peperangan yang ada,perang
Badar,Uhud , Khandak dan perang-perang yang lain.
Pada saat tiba
perang Badar, Rasulullah mengumpulkan para sahabat dari Muhajirin dan
Anshor untuk bermusyawarah. Kemudian Rasulullah menghadap wajah
orang-orang Anshor seraya bersabda, "Kemukakanlah buah pikiran kalian,
wahai sahabat…!"
Kemudian bangkitlah Sa'ad bin Mu'adz tak ubah
bendera di atas tangannya, seraya berkata, "Wahai Rasulullah, kami telah
beriman kepada Anda. Kami percaya dan mengakui bahwa apa yang Anda bawa
itu adalah hal yang benar dan telah kami berikan pula ikrar dan janji
kami. Maka laksanakanlah terus, Ya Rasulullah, apa yang Anda ingin
lakukan dan kami akan selalu bersama Anda! Dan Demi Allah yang telah
mengutus Anda membawa kebenaran, seandainya Anda menghadapkan kami ke
lautan ini lalu Anda menceburkan diri kedalamnya, pastilah kami akan
ikut mencebur. Tak seorangpun yang akan mundur. Dan kami tidak keberatan
untuk menghadap musuh esok pagi! Sungguh, kami tabah dalam pertempuran
dan teguh dalam menghadapi perjuangan! Semoga Allah akan memperlihatkan
kepada Anda tindakan kami yang menyenangkan hati! Marilah kita berangkat
dengan berkah Allah SWT!"
Kata Sa'ad begitu menggembirakan
Rasulullah hingga Beliau mengajak kaum muslimin berangkat. Subhanallah,
pribadi ini benar-benar telah menguatkan Islam dengan keislamannya.
Ketulusan dan pengorbanan Sa'ad pada Islam sungguh luar biasa. Begitu
pula saat perang Uhud, kaki Sa'ad bak terpaku di bumi (tidak beranjak
sedikitpun, red) demi melindungi Rasulullah.
Suatu saat orang-orang
Quraisy bersekutu dengan suku Qathafan untuk menyerang Madinah. In other
side, di Madinah orang-orang bani Quraidzah berhianat. Kondisi Madinah
terjepit oleh musuh dari luar dan dalam. Akhirnya Rasulullah memutuskan
mengadakan perjanjian dengan suku Qathafan demi mengurangi kekuatan
musuh. Dalam perjanjian, yang ditawarkan adalah sepertiga hasil
pertanian Madinah. Kemudian dimusyarahkan dengan para sahabat, namun
para sahabat menolak dan lebih rela berperang! Lagi-lagi sahabat Sa'ad
menunjukkan kesetiannya pada Islam dengan mengusulkan pada Rasul untuk
membatalkan perjanjian. Akhirnya, pecahlah perang khandaq dan Rasul
memerintahkan para sahabat membangun parit di perbatasan Madinah.
Saat
berkeliling, Sa'ad terkena panah. Dalam keadaan begitu, beliau berdoa,
"Ya Allah, jika dari peperangan dengan Quraisy ini masih ada yang engkau
sisakan , maka panjangkanlah umurku untuk menghadapinya…dan seandainya
Engkau telah mengakhiri perang antara kami dengan mereka, jadikanlah
kiranya musibah yang telah menimpa diriku sekarang ini sebagai jalan
untuk menemui syahid …!.Luka yang diderita Sa'ad setiap hari bahkan
setiap jam bertambahlah parah.Sebulan setelah itu beliau menemui
syahidnya.
Berkata Abu Sa'id Al Khudri: " Saya adalah salah seorang
yang menggali makam untuk Sa'ad … dan setiap kali menggali satu lapisan
tanah, tercium oleh kami wangi kesturi, hingga sampai ke liang lahat".
Musibah
dengan kematian Sa'ad yang menimpa kaum muslimin terasa berat sekali.
Akan tetapi mereka terhibur tatkala mereka mendengar Rasulullah bersabda
: "Sungguh, Arasy Tuhan Yang Rahman bergetar dengan berpulangnya Sa'ad
bin Mu'adz….!
Subhanallah, pribadi yang begitu luar bisa
pengorbanannya pada Islam ini, kematian beliau begitu menggetarkan Arasy
Allah. Semoga kita bisa memetik hikmah pengorbanan dan perjalanan hidup
dalam keislaman beliau.
(Wallahu'alam bishshowwab)
~ Edisi 8 / Agustus 2008 ~
SIAPAKAH ORANG_ORANG YANG MULIA?
Mulia.
Satu kata yang jika orang dengerin pasti pingin sebuah kemuliaan.
Mulia. Simpel tapi punya arti yang begitu dalam. Butuh proses panjang
menuju kemuliaan. Contohnya aja, Rasulullah n sahabat2nya. Ada Abu
Bakar, Umar Bin Khattab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abu Thalib, Bilal Bin
rawahah, Mus'ab Bin Umair, dan masih banyak lagi yang lain.
Rasulullah n
para sabahat bisa mulia melalui perjalanan yang panjang, perenungan
akan diri, hakikat hidup di dunia dan yang menciptakan, sampai juga
melepaskan diri dari hal2 duniawi, serta lain sebagainya, yang kalau
diceritain, pasti akan ada haru dan bangga yang luar biasa bagi siapa
saja yang membaca kisahnya. Perjuangan hidup menuju kemuliaan dihadapan
Allah sampai ajal menjemput.
Kita yakin, semua orang pingin hidupnya
mulia dan bahagia di dunia maupun di akhirat seperti Rasulullah n para
sahabat. Ga ada seorang pun yang ingin hidupnya sengsara apalagi hina.
Namun, sering kali kita keliru dalam ngolongin siapa yang disebut orang
mulia dan orang yang hina. Kebanyakan, orang mengukur kemuliaan hanya
dari segi materi, kekayaan pribadi, memiliki rupa tampan atau cantik,
ataupun jabatan yang tinggi. Padahal, materi tidak dapat dijadikan tolok
ukur seseorang itu mulia atau hina. Trus yang bener yang seperti apa?!?
"…Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa…"
(QS. Al-Hujurat:13)
Jadi,
sobat muslim, gambaran orang beriman ini adalah ketaqwaannya pada
Allah. Pribadi-pribadi mulia adalah pribadi yang bertaqwa kepada Allah.
Ia rela dengan ikhlas menjalankan kewajiban bahkan menambah amalnya
dengan sunnah, nafilah. Ia juga ridlo untuk jauhi larangan Allah.
Ketaqwaan
seseorang ini hanya Allah yang bisa mengukurnya. Gak ada istilah kaya
lebih taqwa dari yang miskin, kulit putih lebih taqwa dari kulit hitam,
dan seabrek lainnya. Jika demikian berarti Allah zalim karena telah
member kemiskinan, kulit hitam, de el el.
Maha Suci Allah dari
prasangka tersebut! Tetap dipahami bahwa Allah tidak memandang golongan
mana, warna kulit apa, ataupun kaya atau miskin. Tapi, Allah akan
melihat siapa yang terikat dengan aturannya dan benar-benar bertaqwa.
Dialah orang yang mulia.
Kita bisa lihat sahabat Rasul. Antara Bilal
dan Mushab bin Umair atau Ustman bin Affan, sama-sama dicintai oleh
Rasulullah. Rasulullah tidak menganggap Bilal lebih rendah karena
seorang budak hitam tapi, ketaqwaan Bilal-lah yang membuatnya sama
mulianya dengan sahabat yang lain, yang kaya.
Selain itu, orang yang
mulia selalu menyambung tali persaudaraan dalam setiap kondisi,
menebarkan salam, memperhatikan urusan kaum Muslimin, memelihara
kemaluan, beraktivitas dan berusaha mengamalkan kebajikan. Selain itu
juga melakukan amar ma'ruf nahi munkar, bersegera melakukan kebajikan,
dan takut mendapatkan siksa akibat ketamakan.
Kitakah orang2 yang mulia itu?
Kita
semua bisa jadi orang mulia, asal penuhi syarat orang mulia yakni,
orang yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah orang yang paling
bertakwa. Wallahu'alam bishowab.
~ Edisi 8 / Agustus 2008 ~
IKATAN YANG MENGHANCURKAN
Tahun
2008 adalah tahun pesta olah raga Tanah Air. Pekan Olah Raga Nasional
yang kerap kali disingkat PON, kali ini diadakan di Kalimantan. Gegap
gempita pesta olah raga tersebut cukup memberi hiburan tersendiri bagi
masyarakat.
Ini ajang untuk mengadu prestasi demi meraih kebanggaan
daerah. Semuanya berharap agar jago-jago olah raganya meraih prestasi
tertinggi, bisa mengalahkan lawan, dan memperoleh medali, untuk
selanjutnya mengangkat nama (derajat) daerah/bangsanya. Mereka akan
bersorak sorai bila jagoannya menang. Sebaliknya, mereka bisa sedih,
kecewa, bahkan marah saat bintang andalannya kalah. Inilah fakta situasi
emosional yang kerap menyelimuti even-even perlombaan antar daerah.
Selain itu, event tersebut juga disusul semarak lomba dan kumandang
meriahnya lagu-lagu kebangsaan di bulan Agustus. Tentunya event tersebut
menyedot dana, waktu, tenaga dan pikiran kita dalam proporsi yang gede
banget!
Duh...segitunya...
Tapi tunggu dulu, sebenarnya apa yang
terjadi pada mereka? Apa yang mendorong mereka hingga mau mencurahkan
banyak waktu (bahkan lebih dari waktu!) untuk kegiatan tersebut?
Sobat
muslim, jawaban pertanyaan tersebut akan kita dapatkan setelah kita
tuntas membaca artikel ini. Jadi, jangan berhenti membaca yach ^_^
Secara
umum munculnya perasaan tersebut disebabkan adanya perasaan atau
semangat kedaerahan atau nasionalisme. Orang akan merasa bangga jika tim
altetnya mengalahkan tim dari daerah atau negara lain. Atletnya pun
akan merasakan perasaan yang serupa, sehingga dia mau berlatih secara
tekun agar bisa meraih kemenangan demi membela kehormatan daerah atau
bangsa. Dana besar rela dikucurkan (bisa2 infaq libur dulu nich?). Waktu
pun banyak yang diluangkan demi suksesnya tim (Jangan2 sholat lupa
nich, naudzubillah...!). Motivasi inilah yang mendorong mereka. Dengan
demikian dia akan merasa telah berjuang, memberi kontribusi daerah atau
bangsanya.
Apa Itu Nasionalisme?
Menurut Hans Kohn (dalam Ziauddin
Sardar, Rekayasa Masa Depan Islam, 1986), nasionalisme diartikan
sebagai " suatu keadaan pada individu dimana ia merasa bahwa pengabdian
yang paling tinggi adalah untuk bangsa atau tanah air.
Naluri
kebangsaan (ataupun kedaerahan) tumbuh diantara manusia yang hidup
bersama dalam suatu wilayah atau negara tertentu. Ikatan ini bersifat
emosional, temporal dan bernilai rendah. Dikatakan demikian, karena
ikatan ini muncul/kuat (hanya) ketika ada ancaman dari pihak asing yang
akan menyerang, menaklukkan atau merendahkan martabat negeri tersebut.
Akan tetapi ketika ancaman tidak ada, maka sirna pula ikatan ini atau
melemah.
Agar ikatan ini senantiasa muncul dan tumbuh subur (baca:
kuat), maka diadakanlah berbagai usaha dan tantangan secara kontinue
guna membangkitkan emosi kebangsaan ini. Bentuknya beragam. Bisa berupa
lagu2, slogan2 kebangsaan, kisah2 heroik, atau even2 olah raga,
misalnya, PON, SeaGames, Piala Dunia, etc. Sebenarnya, ide nasionalisme
itu dari mana sich? Dan yang paling penting nich, apa sich pengaruhnya
buat kaum muslimin?
Bahaya Nasionalisme
Ide nasionalisme adalah
salah satu bentuk pemikiran Barat yang dibawa dan disebarkan oleh kaum
kafir kepada kaum muslimin. Ikatan ini muncul seiring dengan aktivitas
penjajahan Barat terhadap kaum muslimin. Kemudian muncul keinginan
melindungi bangsanya. Inilah awal dari terciptanya nasionalisme. Ide ini
makin keat setelah runtuhnya kekhalifahan Islam di Turki.
Nasionalisme
merupakan ikatan untuk sekelompok manusia berdasarkan kesamaan
identitas sebagai sebuah bangsa. Pengertian bangsa ini, pada praktiknya
sangat luas dan kadang malah bersifat imajinatif. Kesamaan bangsa kadang
bisa berarti kesamaan ras, budaya, bahasa, sejarah, dan sebagainya.
Dalam wacana ilmu politik mutakhir, pengertian bangsabersifat imajinatif
(Benedict Anderson, 1999).
Kaum muslimin merasa lebih terikat kepada
daerah tempat tinggalnya masing-masing, daripada Islam. Paham inilah
yang menghambat persatuan umat Islam dalam satu ikatan aqidah. Wajar
saja, pada masa perang teluk dulu, Irak lebih memilih berteman dengan
Amerika dan menghancurkan Iran, daripada menyelamatkan saudara seaqidah
mereka. Dan saat ini, Irak diembargo oleh Amerika, tidak ada satu pun
negeri2 kaum muslimin yang bisa memberikan pertolongan konkret. Paling
bagus, hanya sebatas mengecam tindakan AS dalam pidato2 kenegaraan.
Nasionalisme lebih mengandalkan sentimen atau emosi yang semu dan
berbahaya.
Allah memang menciptakan manusia dalam keadaan
berkelompok-kelompok, bersuku-suku (QS.49:13). Tujuan diciptakannya
manusia dalam berbagai bentuk yang berbeda, baik dari segi bahasa,
kulit, suku dan lain sebaginya adalah supaya diantara manusia saling
mengenal. Inilah tujuan yang telah ditetapkan Allah atas keberagaman
yang terjadi diantara manusia. Keberagaman tersebut, tidak boleh
dijadikan sebagai dasar/landasan yang mengikat hubungan diantara
manusia. Sebab, pada kenyataannya paham ini bersifat imajinatif.
Islam
mengakui adanya keragaman suku dan bangsa, tapi islam menentang keras
paham "sukuisme atau nasionalisme"(ashabiyyah). Rasulullah bersabda,
Tidak tergolong umatku orang yang menyerukan ashabiyah (fanatisme golongan, seperti nasionalisme).
(HR. Abu Dawud)
Jadi
sobat muslim, ikatan yang harus diwujudkan adalah ikatan aqidah Islam.
Sifat aqidah ini kuat dan ada sepanjang waktu. Ikatan ini telah terbukti
membawa pada kejayaan Islam. Rasulullah juga member contoh wujud ikatan
ini sebagaimana yang Beliau lakukan awal di Madinah dengan
mempersaudarakan kaum muhajirin dan Anshar.
Sobat muslim, kita harus
memahami, dengan menanamkan ide nasionalisme, orang kafir hendak memecah
belah kaum muslimin untuk melemahkan kekuatan Islam. Faktanya, pada
tahun 1924, kejayaan Islam telah berhasil mereka runtuhkan.
Islam mengharamkan ikatan nasionalisme dengan tegas, sabda Rasulullah:
"Bila
ada seseorang yang membanggakan kemuliaan jahiliyahnya, suruhlah dia
menggigit kemaluan bapaknya! Janganlah kalian menggunakan kata-kata yang
sama"
"Tinggalkanlah, sebab fanatisme tersebut berbau bangkai!"a
"Siapa
yang berperang di bawah panji kesesatan, denda dengan golongan,
mengajak kepada golongan, menolong karena golongan, kemudian dia mati,
matinya adalah mati jahiliyah."
(H.R. Muslim)
Seruan nasionalisme ini telah menghancurkan Islam, maka seruan padanya adalah dosa besar.
Ikatan Aqidah Adalah Ikatan Yang Shahih
Ikatan
yang mengikat kaum muslimin antara sebagian dari mereka cengan sebagian
yang lain adalah ikatan aqidah Islam. Dengan aqidah inilah akan
trerbentuk ukuwah Islamiyah. Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara…"
(Al-Hujurat: 10)
Rasulullah SAW bersabda,
"Seorang muslim adalah saudara muslim yang lainnya..." (HR. Muslim dan Ibnu Majah)
Jadi, iman kepada Islamlah yang menjadikan mereka bersaudara.
Rasulullah juga bersabda,
"Sesungguhnya
muslim yang satu dengan muslim yang lain ibarat satu tubuh. Jika satu
sakit, yang lainnya merasakan sakitnya…" (HR. Muslim)
"Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu
dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang
bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk"
(Q.S. Ali Imran:103)
~ Edisi 8/ Agustus 2008 ~
SALAM REDAKSI (Edisi 5 / Mei 2008)
Assalamu’alikum Wr. Wb.
Puji syukur ke
hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahman dan rahim-Nya
kepada kita. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Saw, yang telah membawa pencerahan kepada ummatnya.
Alhamdulillah
sobat A’er kini buletin kelima bisa terbit. Seperti halnya roda, A’er
akan senantiasa bergerak maju menelaah hari demi hari nemenin sobat
muslim untuk terus mengkaji Islam.
Ngomong-ngomong tentang hari
kebangkitan di negeri ini pasti di benak sobat A’er langsung teringat ma
Bung Tomo yang katanya sih Bapak Kebangkitan, but ….sebenarnya kita ini
udah benar-benar bangkit g’ sich? Trus kebangkitan yang sebenarnya itu
gimana menurut pandangan Islam? Simak aja di fikrul Islam.
Buat sobat
yang bingung nyari teladan, intip aja di Qishah. N sebagai sobat muslim
qt harus yakin kalo pertolongan Allah amat dekat dengan orang-orang
yang beriman, penasaran….buka aja oase iman. Sebagai tambahan
pengetahuan dunis juga g mau kalah dengan kejayaan Islam dalam hal ilmu.
Harapannya
semoga A’er dapat menambah tsaqofah Islam sobat muslim n jadi motivator
buat nggali lebih banyak lagi dari sumber lain, n yang pasti bisa
dipahami n diwujudkan dalam amalan kita. Amin….
OK. Finally …met baca
aja dech…semoga mampu mempercerah n membangkitkan pemikiran kita.
Jangan lupa saran n kritik tetep A’er tunggu lho…. ^_^
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
NASRULLAH AMAT DEKAT BAGI ORANG BERIMAN…TRUST IT !!!
“
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan
(dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang
yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah? “
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah amat dekat “
(QS. Al Baqarah 214)
“Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia…”
(QS. Al-Mu’min 51)
Sobat
muslim… orang-orang beriman pada Allah akan sangat yakin terhadap
pertolongan Allah adalah dekat, sehingga mereka sabar dalam menghadapi
cobaan dan semakin kuat setelah mereka ditimpa malapetaka dan
kesengsaraan.
Tetapi ketika seseorang tidak memiliki keimanan dalam
hatinya. Atau kalaupun ada keimanan tapi kualitasnya rendah, ketika
diuji oleh Allah mereka akan semakin lalai dari-Nya, marah dengan cobaan
yang Allah berikan, bahkan tidak yakin bahwa pertolongan Allah di depan
mata jikalau mereka memohon.
Kita bisa lihat bagaimana yakinnya
orang-orang yang beriman pada zaman dulu pada pertolongan Allah.
Dikisahkan pada masa Rasul pada saat perang Badr dimana jumlah kaum
kafir Quraisy ketika itu antara 900 sampai 1000 orang, 3x jumlah kaum
muslimin, yang apabila dilogikakan maka jelas dari segi kuantitas kaum
muslimin kalah sebelum berperang.
Kaum muslimin tidak gentar dan
terus memohon kemenangan dan pertolongan kepada Allah, memurnikan ibadat
kepada-Nya dan seketika itu menghadang serbuan yang secara
terus-menerus dilancarkan orang kafir Quraisy.
Rasulullah tiada
henti2nya memohon kepada Allah, seraya bersabda : “ Ya Allah, jika
pasukan ini hancur pada hari ini, tentu Engkau tidak akan disembah lagi,
ya Allah, kecuali jika memang Engkau menghendaki untuk disembah untuk
selamanya setelah hari ini.”
Lalu Allah mewahyukan kepada para
malaikat : “ Sesunguhnya Aku bersama kalian, maka teguhkanlah
(pendirian) orang-orang yang telah beriman. Kelak akan Aku jatuhkan rasa
ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir.” (QS. Al Anfal 12). Dan
dalam ayat lain :“ Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan
kepada kalian dengan seribu malaikat yang datang berturut –turut ” (Q.S
Al Anfal 9).
Subhanallah,akhirnya kemenangan ini berhasil diperoleh.
Dalam kisah lain saat pembantaian besar-besaran masa perang salib yang
berlangsung 200 tahun, kegigihan kaum muslimin yang sabar dan terus
berjuang akhirnya menang dengan pertolongan Allah. Suatu yang sulit
diprediksi sementara jumlah pasukan salib banyak dengan peralatan yang
canggih. Begitupun Allah juga mendatangkan nusroh ini saat penaklukan
konstatinopel. Sebegitu dahsyatnya pertolongan Allah bagi hambaNya yang
beriman. Namun, sering dalam kehidupan, kita menafikkan hal itu atau
terkadang kita masih ragu akan pertolongan Allah. Kondisi umat Islam
saat ini berada dalam penindasan dan tekanan orang-orang kafir,
dibantai, dirampas kekayaan alamnya, para muslimahnya diperkosa ,
dihalangi beribadah, dihinakan dengan ditempatkan sebagai negara miskin
yang tertinggal sains. Tak hentinya tiap hari di negeri Palestina,
Afghanistan, Irak, Al Jazair terdengar rintih tangis kelaparan,
kehilangan keluarga , dan bertanya dimana ibuku… ayahku…. atau orang tua
yang menangis ketika anaknya yang masih kecil ditembak tanpa belas
kasihan, bilakah pertolongan ini datang?
Fase ini akan segera berlalu
dan Allah telah menjanjikan pertolongan-Nya dengan kemenangan Islam
dengan orang-orang kafir. Kemenangan ini sedang diupayakan oleh
orang-orang yang terus yakin dan berjuang demi tegaknya Islam.
"Dan
(ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari
Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang beriman." (Q.S Ash Shaff 13)
~ Edisi 5 / Mei 2008 ~
Adab Menuntut Ilmu
Assalamu’alaikum
Alo
A’er yang baik ati, sebelumnya Bita ucapin makasih banget, coz setelah
baca A’er Bita jadi tau ternyata masih banyak ilmu Islam yang Bita belum
ketahui. Gini a’er, Bita pingin tau sebenarnya ada gak sich cara-cara
menuntut ilmu yang benar? Pliz dijawab ya….. thanks ya… .
(Bita,
Baturaden)
Wa’alikum salam wr wb
Alhamdulillah
kalo ukhti Bita lebih semangat dalam mencari ilmu Allah. Selain itu
jika kita menuntut ilmu adalah perintah Allah, sebagaimana firman Allah
“Apakah sama orang-orang yang berpengetahuan dengan yang tidak?” (QS. Az Zumar: 9).
Sabda Rasulullah SAW,
“Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim”
Perintah
ini bersifat tegas dalam melaksanakannya hendaknya kita juga
melaksanakan seperti kita lakukan perintah Allah yang wajib lainnya.
Tentunya untuk melaksanakannya dengan dan agar ilmu kita bermanfaat maka
ada beberapa metode yang harus diperhatikan untuk mendapatkan ilmu itu
sendiri.
1. Mempelajari ilmu secara mendalam.
Jika kita belajar harus mendetail sampai kita paham n tentunya g separo-separo gitu.
2. Sabar dan teguh dalam belajar
Untuk
bisa memahami ilmu Allah maka dalam mencarinya kita harus sabar dan
teguh, gak mudah bosan atau malas sebab kalau sudah malas-malasan gak
bakalan gampang ilmu itu masuk ke otak kita.
3. Yakin dengan apa yang dipelajari
Syarat orang yang belajar ilmu ialah harus yakin sehingga kita bisa mengamalkan apa yang kita pelajari tersebut.
4. Belajar bukan teoritis tapi praktis
Ilmu
yang dipelajari bukan sekedar catatan dalam buku kita tapi bertujuan
untuk memecahkan persoalan hidup kita jadi untuk amal kita sesuai dengan
syariat Allah.
Sedang menuntut ilmu ada adab-adabnya:
1. Niat just for Allah
Sebagaimana
sabda Rasulullah“Barangsiapa menuntut ilmu yang mestinya untuk mencari
wajah Allah, tiadalah ia mempelajarinya melainkan hanya untuk
mendapatkan bagian dari dunia, pasti ia tidak akan mendapatkan bau surga
pada hari kiamat.” (HR. Ahmad dll).(Kitab al ‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hal
:25). So jelas sekali bahwa segala aktivitas kita diniatkan hanya untuk
mendapat ridlo Allah, bukan karena ingin pujian ato lainnya.
2. Jangan belajar ilmu kufur/ yang diharamkan.
Ilmu
yang dipelajari gak sembarang ilmu, so harus diperhatikan ilmu-ilmu
yang diharamkan Islam untuk dipelajari maka jika kita mempelajarinya
bukan pahala yang didapat tapi dosa.
3. Berlapang dada dalam masalah khilafiyah (perbedaan pendapat)
Hendaklah
selalu berlapang dada dalam menyikapi perbedaan pendapat yang bersumber
dari ijtihad. Yaitu permasalahan yang memungkinkan seseorang
berpendapat dan terbuka kemungkinan untuk berbeda.
4. Mengamalkan ilmu atau zakat ilmu
Hendaklah
para penuntut ilmu mengamalkan ilmunya, baik berupa aqidah, ibadah,
akhlak, adab dan muamalah, karena hal ini adalah merupakan hasil dan
buah dari ilmu itu. Ilmu itu tidak untuk disimpan sendiri tapi untuk
dijalankan en disampailkan ke sodara lainnya biar ilmu itu bermanfaat.
5. Sabar donk…!
Nuntut
ilmu itu harus ulet en sabar. Kiat aja tuh teladan kita kaya’ imam
syafi’I yang mencari ilmu dari guru satu ke guru lainnya, ato sahabat
Rasul, Salman Al Farisi yang mencari kebenaran Islam dengan berbgai
pengorbanan yang dilakukan
6. Menghormati majelis dan ulama
Hendaklah menghormati majelis (ilmu) dengan:
a. mandahulukan salam
b. tidak banyak bicara sebelum guru bertanya
c. menampakkan kesenangan terhadap pelajaran serta mengambil faedahnya.
d.
jangan sok tau . Apabila seorang syaikh (guru) melakukan suatu
kesalahan atau kekeliruan maka janganlah hal itu membuatnya jatuh
dihadapanmu, karena hal ini menjadikanmu tidak lagi mendapatkan ilmunya.
e. tidak berbisik-bisik dengan teman2 di samping
f. Jangan sekali-kali memancing kemarahannya dengan “Perang urat syaraf”, yaitu menguji kemampuan ilmu dan kesabarannya.
7. Kitab dan As Sunnah
Al-Qur’an an As-Sunnah adalah buku wajib bagi kita sebagai muslim, karena itu sumber ilmu bagi kita
8. Paham
Memahami suatu ilmu itu penting daipada Cuma tau dan hapal. Karena kita akan mengamalkan ilmu itu sesuai dengan pemahaman kita.
Nah sobat selamat menuntut ilmu semoga bisa menjadi petunjuk bagi
kita sehingga mampu meraih kemuliaan di sisi Allah SWT. Amin… . Wallahu
‘alam bis showab.
~ Edisi 5 / Mei 2008 ~
MUS’AB BIN UMAIR RA.
Sahabat
Rasul yang satu ini, punya pribadi yang istimewa. Bukan a berarti yang
lain gak ya..!. Pinter n baik hati.Ah…biasa aja namanya juga sahabat
Rasul, masbadung!.
Dia
pemuda Qurasy yang tampan, penuh semangat, wangi,rapi,anaknya wong
tajir pula.IDola para gadis. Fedi Nuril mah,lewat oy…!. Akan tetapi, dia
rela ninggalin semuaya demi Islam. Bahkan dia rela terusir dari
keluarga menyayangi dan ia sayangi karena mereka tak mau menerima
keislaman Mus’ab.
Ujian
dan penderitaan harus dilaluinya.Suatu hari Mus’ab tampil dihadapan
kaum Muslimin yang duduk mengelilingi Rasul. Semua mata tertuju
padanya,lalumenundukkan kepala dan memejamkan mata. Sebagian dari mereka
meneteskan air mata. Why?. Mereka melihat Mus’ab memakai jubah usang
yang penuh tambal. Begitulah keadan Mus’ab saat itu. Namun, ia merasa
puas bahwa kehidupannya telah layak dipersembahkan bagi pengorbanan
terhadap penciptanya Yang Maha Tinggi, Allah SWT. Rasulullah menatapnya
dengan penuh cinta kasih, seraya bersabda: “Dahulu saya melihat Mus’ab
tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya,
kemudian ditinggalkan-nya semua itu demi cintanya kepada Allah dan
Rasul-Nya”.
Sobat
muslim Mus’ab juga merupakan duta islam yang pertama. Dia menjadi duta
di Madinah untuk mengajarkan Islam kepada kaum Anshar , serta
mempersiapkan kota Madinah untuk menyambut hijrahnya Rasul. Pemuda baik
hati ini, memikul amanat itu dengan bekal karunia Allah, berupa
kecerdasan dan keluhuran budinya. Dengan sifat zuhut, jujur dan
kesungguhan hati, ia berhasil melunakkan hati penduduk Madinah hingga
mereka semua masuk islam.
Emang
jadi sunatullah, kalo nyampein kebenaran tuch gak selalu diterima
dengan mulus. Seperti yang dialami Mus’ab, ia menghadapi peristiwa yang
megancam keselama-tan diri, kalo gak karena kecerdasan diri dan
kebesaran jiwa juga beck upan Allah of course. Waktu enak-enaknya ngasih
petuah ke orang-orang, tiba-tiba Usaid bin Hudlair kepala suku kabilah
Abdul Asyhal di Madinah. Usaid menodong Mus’ab dengan lembing karena dia
pikir Mus’ab akan mengacau, apalagi keEsaan Tuhan yang disampaikan
Mus’ab bertentangan dengan kepercayaan mereka, yang so pasti jauh banget
dari kebenaran Islam.
Melihat gelagat Usaid persis seperti singa yang
akan menerkam, Mus’ab yang baik mengeluarkan
ucapan yang halus: “kenapa anda tidak duduk dan mendengarkan
dulu?seandainya anda menyukai nanti, Anda dapat menerimanya. Sebaliknya
jika tidak, kami akan menghentikan apa yang tidak anda sukai itu!”Dan
apa yang terjadi?saat Mus’ab membacakan ayat-ayat al-Quran dan
menguraikan dakwah yang dibawa oleh Muhammad saw.,maka dada Usaid pun
mulai terbuka, meresapi keindahannya. Seketika itu Usaid menyatakan
keislamannya,yang disusul oleh temannya Sa’ad bin Mu’adz, kemudian oleh
Sa’at bin Ubadah.Akhirnya, banyak orang Madinah yang yang mendatangi
Mus’ab bin Umair untuk mendengarkan kebenaran yang disampaikannya.
Keberhasilan
misi penyampaian islam di Madinah, membuat Rasul dan para sahatnya
berhijrah ke negeri tersebut. Sedangkan orang-orang Quraisy semakin
geram.Mereka menyiapkan tenaga untuk berbuat kekerasan terhadap
hamba-hamba Allah yang shalih.Terjadilah perang Badar dilanjudkan dengan
perang Uhud.Dalam perang Uhud itulah Mus’ab tampil sebagai pembawa
bendera perang.
Sobat
muslim, peperangan berlangsung sengit,ditambah lagi pasukan panah kaum
muslimin tidak menaati peraturan Rasul, yang membuat pasukan Islam
kalah.
Mus’ab melihat
barisan kaum muslimin porak poranda, membuat musuh mengarahkan serangan
mereka kepada Rasulullah saw.Baginya keadaan segenting itu harus cepat
diatasi, dengan apa? Maka, diacungkannya bendera setinggi-tinggiya. Ia
maju ke tengah pertempuran, untuk mencari perhatian musuh,yang intinya
adalah untuk melindungi Rasulullah dari serangan musuh.Gais, inilah
puncak memoar Mus’ab bin Umair,ia menjemput ajalnya dengan cara
mulia,shahid.
Sekalipun
hanya seorang diri,tapi Mus’ab bertarung seperti pasukan tentara yang
besar. Tangan yang satu memegang bendera perang, sedang yang sebelah
lagi menebaskan pedang dengan matanya yang tajam. Datang seorang musuh
menebas tangannya hingga putus, sementara Mus’ab mengucapkan:”Muhammad
itu tiada lain adalah seorang Raasul yang sebelumnya telah didahului
oleh beberapa Rasul” lalu, dipegangnya bendera dengan tangan kiri sambil
membungkuk melindunginya. Musuhpun menebas tangan kirinya sampai putus
juga. Mus’ab membungkuk ke arah bendera, lalu dengan kedua pangkal
lengan meraihnya ke dada sambil mengucapkan: “Muhammad itu tida lain
hanyalah seorang Rasul yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa
Rasul”. Lalu datang musuh yang lain menyerangnya dengan tombak, dan
menusuknya sampai tombaknya patah. Mus’ab pun gugur.
Mungkin sobat
muslim yang baca riwayat hidup Mus’ab ini akan mengatakan :”sungguh
tragis nasib Mus’ab”apalagi dengan kenyataan,saat gugur di medan tempur
tidak ada kain yang bisa menutupi mayat nya kecuali,kain burdah penutup
kepalanya. No gais,itu bukan tragis.Itulah pahlawan Islam.Mus’ab gugur
karena keinginannya melindungi Rasulullah. Dia adalah bintang dan
mahkota para syuhada.
~ Edisi 5 / Mei 2008
SUDAHKAH UMAT ISLAM BANGKIT?
Sobat
muslim,pernakah kalian jatuh dari atas motor atau pohon? Apa yang
kalian rasakan? Sakit?! Pasti. Tetapi rasa sakit saat jatuh, tidak
lantas membuat kalian takut untuk berdiri kembali bukan?! Nah, contoh
kecil ini menunjukkan kalau secara fitrah kita memiliki keinginan untuk
bangkit. Semua orang ingin bangkit. Tetapi masalahnya, apakah
kebangkitan itu hanya sebatas mampu berdiri saat kita jatuh? So, kamu
jangan merasa sudah bangkit sebelum menuntaskan membaca artikel ini.
Siap untuk bangkit?!?
Ada
orang yang beranggapan maraknya fenomena wanita, remaja putri, bahkan
para aktris yang mengenakan jilbab diberbagai instansi bergensi tanah
air, ditandai sebagai kebangkitan umat islam. Dilain kesempatan,
berjamurnya buku-buku, novel-novel, bahkan film-film yang bernafaskan
islami, juga diklaim oleh sebagian kalangan dengan awal kebangkitan
islam.
Ada pula
yang menjadikan keberhasilan perekonomian kalangan muslim sebagai tolak
ukur kebangkitan ummat ini, sebab dengan menguasai sektor perekonomian
umat islam bisa menguasai berbagai sektor kehidupan. Sehingga upaya
mereka terfokus pada upaya perbaikan ekonomi umat islam saja, tidak
lebih.
Berbagai
macam konsep kebangkitan tersebut masih mencerminkan islam secara
parsial. Lalu konsep pemikiran seperti apakah yang membawa ummat islam
pada kebangkitan hakiki? Mau tahu? Baca aja terus bulletin ini, OK?!
Manusia
dikatakan bangkit saat taraf berfikirnya meningkat, bukan dengan
meningkatnya taraf ekonomi ataupun kerohanian dan budi pekerti mereka.
Kita lihat Irak, Saudi Arabia, dan Negara-negara teluk lainnya memiliki
taraf ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan Negara-negara eropa, namun
Negara-negara eropa disebut sebagai Negara maju dan bangkit, sedangkan
negera-negara teluk tersebut menjadi bulan-bulanan negera eropa.
Keluhuran
akhlak budi pun tidak bisa dijadikan tolak ukur kebangkitan. Lihatlah
madinah, suatu kota yang memiliki tingkat kriminalitas terendah di
dunia, namun kenyataan ini tidak membuat masyarakat madinah memiliki
kekuatanatau kekuasaan untuk ‘sekedar’ memberi bantuan kepada saudaranya
yang dijajah oleh tentara As, ataupun Rusia.
Satu-satunya
konsep pemikiran yang bisa membangkitkan ummat adalah pemikiran yang
bisa dijadikan sebagai landasan kehidupan, dan mampu memberikan tujuan
hidup sekaligus memberi petujuk jalan untuk mencapai tujuan itu. Dengan
kata lain pemikiran yang berkaitan dengan pandangan hidup. Dan hanya
islamlah yang memiliki konsep pandangan hidup yang menyeluruh, melliputi
penetapan tujuanhidup manusia sampai kepada cara-cara atau metode
mencapai tujuan tersebut.
Islam
bukanlah sebuah teori, tetapi islam adalah suatu ajaran yang harus
direalisasikan secara sempurna oleh setiap orang yang mengaku dirinya
beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Dengan memegang teguh pemikiran
inilah yang telah membawa para shahabat Rasulullah mencapai suatu
kebangkitan ummat dan menghantarkan mereka menjadi ummat yang terbaik.
Masih tidak percaya? Coba nih simak firman Allah dalam surat Ali-Imran
ayat 110.
“ kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkanuntuk manusia menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang munkar”
Jalan
yang bisa ditempuh ummat islam dalam mencapai kebangkitan ummt yang
hakiki adalah dengan cara meningkatkan taraf berfikir mereka. Dari taraf
berfikir hanya untuk tercapainya kebahagiaan pribadi dan golongan,
meningkat menjadi taraf berfikir yang amneyangkut pengaturan urusan
manusia, bagaimana mereka (manusia) juga bisa bahagia dunia dan akherat.
Pemikiran semacam inilah yang menghasilkan kebangkitan.
Pemikiran
kebangkitan ini harus dimiliki oleh setiap muslim dengan cara,
melakukan interaksi terus-menerus dengan staqafah-staqafah islam,
selanjutnya senantiasa direalisasaikan dalam kehidupan. Semakin banyak
kaum muslimin yang merealisasikan islam secara kaffah, maka kebangkitan
ummat ini akan segera terwujud.
~ Edisi 5 / Mei 2008 ~
KERUDUNG
Assalamu'alaikum
A'er pa kabar? Gini A'er, aku kan pernah baca buku,
eh, kalau pake kerudung alias menutup aurat bagi muslimah tu wajib yach? Tapi
gimana ya…terkadang aku ngerasa cewek2 yang pake kerudung tuch gak modis,
terlihat kurang gaul, kolot puol! Ya…pokoknya gak kerenlah! Jadinya akukan malu
mau pake kerudung. Meski pikir2 seribu kali! Kalau nurut A'er aku mesti gimana?
Bingung nich…
Makasih,
Sandy-Jember
Jawab:
Wa'alaikumsalam Wr. Wb.
Secara bahasa, Aurat bermakna an naqsu yang berarti
kurang atau aib. Sedangkan secara istilah, Aurat ialah sesuatu yang tidak boleh
dilihat atau dipertontonkan, kecuali dengan muhrim kita. Allah berfirman, “
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami
mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka,
atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka
memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung” (Q.S An Nur 31).
Firman Allah yang lain yakni :“ Hai Nabi, katakanlah
kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka."
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S Al
Ahzab 59).
Salah satu sabda Rasulullah dari Aisyah ra mengenai
kewajiban menutup aurat ini ketika itu rasulullah berkata :"Hai Asma'!
Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah datang waktu haidh, tidak patut
diperlihatkan tubuhnya, melainkan ini dan ini -- sambil ia menunjuk muka dan
dua tapak tangannya". (Riwayat Abu Daud dalam Fiqh Islam Wa Adillatuh oleh
Dr Wahbah Zuhaili Juz :1 Hal :738).
Nah Sobat Muslim, dari ayat dan hadist di atas
menunjukkan bahwa menuntup aurat adalah perintah Allah. Perintah ini bersifat
tegas dan harus dilaksanakan (wajib). Kewajiban menutup aurat ini sama
statusnya dengan wajibnya, sholat, puasa ataupun kewajiban yang lainnya yaitu
jika kita tidak melaksanakannya, , berarti kita telah bermaksiyat kepada Allah
dan berdosa. Trus gimana sikap kita terhadap kewajiban ini?
Ketika seorang ngaku beriman kepada Allah SWT,
konsekuensi keimanannya adalah patuh dan tunduk (Ridho) dengan semua yang
ditetapkan oleh Allah untuknya, termasuk ketika seruan menutup aurat ini. Jika
ia sudah baliqh, ia harus segera melakukannya, tidak perlu ada keraguan lagi
dalam hatinya. Tidak ada alasan apapun! Tidak juga kurang PD, gak keren, kuno alias
gak modis, gak cantik, de el el.
Ketika kita benar-benar yakin pada Allah, kita tidak
akan kawatir dengan apapun dan tidak peduli dengan pandangan manusia. Bagi kita
yang penting adalah bagaimana pandangan Allah pada diri kita. Apakah kita mau
jika tampil modis dihadapan manusia, tapi Allah murka? Jadi ukhti, apalagi yang
mengganjal kita untuk jalankan perintah Allah ini jika balasannya pahala dan
syurga. Keridhoan Allah pada diri kita
Wassalau’alaikum Wr. Wb.
~Edisi 4 / April 2008 ~
KEMEGAHAN DAN KEJAYAAN PERPUSTAKAAN DI MASA ISLAM
Sobat muslim, tau
gak klo pas masa keemasan Islam, sains maju banget! Banyak ilmuawan yang
menghasilakan berbagai karya. Selain itu, berdiri perpustakaan yang tersebar di
berbagai wilayah Islam, diantaranya:
a. Perpustakaan Khalifah Dinasti Fatimiyah di Kairo
Perpustakaan ini paling terkenal dan sangat
menakjubkan karena isinya berupa mushaf-mushaf dan buku-buku yang sangat
berharga. Jumlah seluruh buku yang ada di situ mencapai 2.000.000 (dua juta)
eksemplar. Hal ini seperti yang diriwayatkan oleh banyak sejarawan.
b. Perpustakaan Darul Hikmah di Kairo
Perpustakaan ini didirikan oleh Al-Hakim Biamrillah
dan mulai dibuka pada tanggal 10 Jumadil Akhir tahun 395 Hijriah, setelah
dilengkapi perabotan dan hiasan. Pada semua pintu dan lorongnya dipasangi
tirai. Di situ ditempatkan pula para penanggung jawab, karyawan dan petugas. Di
situ dihimpun buku-buku yang belum pernah dihimpun oleh seorang raja pun.
Perpustakaan itu mempunyai 40 lemari. Bahkan ada salah satu lemari yang memuat
18. 000 buku tentang ilmu-ilmu kuno. Semua orang boleh masuk ke situ. Di antara
mereka ada yang datang untuk membaca buku, menyalin atau untuk belajar. Di situ
terdapat segala yang diperlukan (tinta, pena, kertas dan tempat tinta).
c. Perpustakaan Baitul Hakam di Bagdad
Perputakaan ini didirikan oleh Harun ar Rasyid dan
mencapai puncak kebesarannya pada masa Al-Ma`mun. Perpustakaan ini lebih
menyerupai sebuah universitas yang di dalamnya terdapat buku-buku. Orang-orang
berkumpul di situ, berdiskusi, muthala`ah dan menyalin buku. Di situ juga
terdapat para penyalin dan penerjemah yang menerjemahkan buku-buku yang di
peroleh Ar Rasyid dan Al- Ma`mun dalam penaklukan-penaklukan mereka di Ankara,
Amuria dan Cyprus.
d. Perpustakaan Al-Hakam di Andulus
Perpustakaan ini sangat besar dan luas untuk ukuran
di zamannya. Buku yang ada di situ sampai mencapai 400.000. Perpustakaan ini
mempunyai katalog-katalog yang sangat teliti dan teratur sehingga sebuah
katalog khusus diwan-diwan syi`ir yang ada di perpustakan itu mencapai 44
bagian. Di perpustakaan ini terdapat pula para penyalin buku yang cakap dan
penjilid-penjilid buku yang mahir.
e. Perpustakaan Bani Ammar di Tripoli
Perpustakaan ini merupakan salah satu lambang
keagungan dan kebesaran. Di situ terdapat 180 penyalin yang menyalin buku-buku.
Mereka bekerja secara bergiliran siang dan malam supaya penyalinannya tidak
terhenti.Bani Ammar sangat gemar melengkapi perpustakaan dengan buku-buku yang
langka dan baru. Mereka mempekerjakan orang-orang pandai dan pedagang-pedagang
untuk menjelajah negeri-negeri dan mengumpulkan buku-buku yang berfaedah dari
negeri- negeri yang jauh dan dari wilayah-wilayah asing.
Subhanallah, betapa ilmu pengetahuan sangat dihargai
dalam Islam hingga banyak kita jumpai perpustakaan dibangun.
Kehancuran Perpustakaan Dunia Islam
Ketika tentara Tatar menaklukkan Bagdad, yang
pertama kali dihancurkan sebelum menghancurkan yang lain adalah perpustakaan.
Tentara Tatar yang biadab melemparkan semua buku yang mereka dapatkan di
perpustakaan-perpustakaan umum ke sungai Dajlah sehingga sungai itu penuh
dengan buku-buku. Sampai-sampai seorang penunggang kuda bisa melintas di
atasnya dari tepi ke tepi sungai. Air sungai tetap hitam pekat selama
berbulan-bulan lantaran bercampur dengan tinta buku-buku yang ditenggelamkan ke
situ.
Petaka serangan Salib juga telah membuat kita
kehilangan perpustakaan-perputakaan paling berharga yang ada di Tripoli,
Maarrah, Al-Quds, Ghazzah, Asqalan, dan kota-kota lainnya yang dihancurkan
mereka. Salah seorang sejarawan menaksir tiga juta buku dimusnahkan tentara
Salib di Tripoli. Ketika Andalusia (Spanyol) diserang, kita kehilangan
perpustakaan-perpustakaan besar yang diceritakan sejarah dengan mencengangkan.
Semua buku di bakar oleh pemeluk-pemeluk agama yang fanatik. Bahkan buku-buku
yang dibakar dalam sehari di lapangan Granada ditaksir mencapi satu juta buku.
Demikian perbuatan orang-orang yang tidak suka
dengan Islam. Mereka selalu berusaha menghancurkan peradaban Islam bahkan
menutup-nutupi kemajuan sains hasil umat Islam. Mereka membalikkan opini bahwa
bangsa merekalah yang maju. Sobat muslim, keep fight n study yach! Moga Islam
jaya lagi ^_^
~ Edisi 4 / April 2008 ~
0 comments: