Ubah PIKIRANMU, Tentukan JALAN HIDUP-mu!
Adanya perubahan dan pergantian dalam
hidup itu suatu kepastian. Bahkan diantara kita kalau ditanya dengan pertanyaan
yang kesannya klasik “Apa yang tidak berubah di dunia ini?” Jawabnya adalah
perubahan itu sendiri. Ngomong soal perubahan nich sobat, kita saksikan banyak
hal di sekitar kita yang berubah termasuk diri kita sendiri. Kini masa pun telah berganti. Menurut penanggalan
hijriah, tahun 1433 H telah tergantikan dengan tahun 1434 H sejak tanggal 1
Muharram 1434 H. Apa yang istimewa dari pergantian tahun tersebut? Ada satu
peristiwa besar yang telah terukir dalam sejarah kehidupan manusia. Peristiwa
tersebut menjadi titik permulaan berbagai perubahan luar biasa bagi ummat Islam
yang pengaruhnya dapat dirasakan hingga saat ini. What is that? Peristiwa HIJRAH
Rasulullah dan para sahabat dari Makkah ke Madinah.
Sobat muda muslim, peristiwa hijrah
adalah bukti ketundukan seorang hamba atas perintah Allah. Disana tumbuh true sincerity and sacrifice. Betapa
tidak, coba bayangkan saudaraku, jarak Makkah ke Madinah sekitar 480 km (sebagai
pembanding, jarak Surabaya –Jember sekitar 200 m) mereka tempuh dengan kuda dan
unta atau mayoritas dengan berjalan kaki di atas padang pasir yang gersang, di
bawah terik matahari yang menyengat. Perbekalan mereka yang terbatas tentunya
tidak mencukupi untuk menahan lapar dan dahaga yang melanda. Belum lagi selama
di perjalanan, orang-orang kafir Quraisy tidak membiarkan kaum muslimin hijrah
begitu saja, tapi dilakukan pengejaran dan siapapun yang tertangkap tidak safe dari kekejaman mereka. Apa yang
ditinggalkan oleh kaum musliminpun dimusnahkan dan keluarganya yang
ditinggalkan disiksa.
Dari sini sobat A’er, pernahkah
terpikirkan oleh kita, apa yang menjadikan mereka mampu melakukan hijrah dari
Makkah ke Madinah dengan berbagai resiko yang harus mereka tanggung?
Certainly,
banyak hal yang melingkupi amal perbuatan manusia. Salah satunya yang berperan
besar adalah pemikiran. Meski ada amal
yang terjadi secara reflek, namun banyak amal lainnya yang dilakukan karena
dilandasi pemikiran. Pemikiran tersebut akan membentuk suatu pemahaman yang
mendorong terbentuknyya amal. Sebagaimana pada peristiwa hijrah, kaum muslimin
sanggup untuk berhijrah karena adanya pemikiran ideologis yang berasal dari
pemikiran Islam. Pemikiran ini membentuk keyakinan akan kebenaran dari sisi
Allah sehingga lahirlah wonderful power
untuk melakukan segala amal yang diridhai Allah, hingga dapat melunturkan
pemikiran2 yang sifatnya insaniah atau keduniawian semata. Mereka sadar betul
bahwa pilihan hijrah itu lebih baik untuk mereka, untuk menjaga aqidahnya, dan untuk
lebih sempurna dalam menjalankan perintah2 Allah. Meski harus berkorban banyak
hal, namun apa yang dijanjikan Allah berupa kemuliaan di sisi-Nya lebih menggugah
mereka untuk beramal di jalan-Nya.
Sungguh peristiwa hijrah dapat menjadi
REFLEKSI dan INSPIRASI untuk PERUBAHAN pada kondisi kita saat ini. Sebagaimana
hijrah yang secara bahasa adalah pindah, dan secara maknawi berarti perubahan
dari ALL CONDITION yang tidak sesuai
dengan Islam menuju kondisi yang sesuai dengan Islam. Maka perubahan terhadap
diri kita butuh dilakukan. Perubahan ini perlu diawali dari bagaimana kita
berfikir. Dalam hal ini, kita harus memiliki pemikiran yang benar agar amalnya pun
benar. Pemikiran yang benar berupa pemikiran ideologis yang bersumber pada
kebenaran dari sisi Allah dapat kita peroleh dengan terus mengkaji tsaqofah
Islam dan mengaitkannnya dengan setiap tindakan kita atau fakta yang kita
hadapi.
Ketika pemikiran yang benar telah
terbentuk pada diri kita, insya’Allah kita tidak akan salah langkah dalam
mengambil setiap keputusan ataupun pilihan dalam hidup. Sebagai seorang mukmin
kita akan berfikir agar bagaimana keridha’an Allah dapat diraih, meski harus
ditempuh dengan jalan yang tidak mudah serta pengorbanan yang menuntut
kesabaran. Dari sini, kita pun akan sanggup melakukan PERUBAHAN YANG BERARTI
dalam hidup kita, perubahan dari maksiat menuju taat kepada Allah. Insya’Allah Nothing is impossible jika Allah yang dijadikan alasan atas setiap
perubahan yang dilakukan.“Sesungguhnya
amalan itu tergantung dari niat. Dan setiap orang tergantung dari apa yang
diniatkannya. Barangsiapa yang niat hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka
niat hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang niat hijrahnya
karena dunia yang ingin dia dapatkan atau karena wanita yang dia ingin nikahi
maka niat hijrahnya kepada apa yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim). Wallahu’alam bishawab.
~EDISI 11/ NOVEMBER 2012~
0 comments: