TOP NEWS

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. " (QS. An Nahl : 125)

December 7, 2012

Ubah PIKIRANMU, Tentukan JALAN HIDUP-mu!

Adanya perubahan dan pergantian dalam hidup itu suatu kepastian. Bahkan diantara kita kalau ditanya dengan pertanyaan yang kesannya klasik “Apa yang tidak berubah di dunia ini?” Jawabnya adalah perubahan itu sendiri. Ngomong soal perubahan nich sobat, kita saksikan banyak hal di sekitar kita yang berubah termasuk diri kita sendiri.  Kini masa pun telah berganti. Menurut penanggalan hijriah, tahun 1433 H telah tergantikan dengan tahun 1434 H sejak tanggal 1 Muharram 1434 H. Apa yang istimewa dari pergantian tahun tersebut? Ada satu peristiwa besar yang telah terukir dalam sejarah kehidupan manusia. Peristiwa tersebut menjadi titik permulaan berbagai perubahan luar biasa bagi ummat Islam yang pengaruhnya dapat dirasakan hingga saat ini. What is that?  Peristiwa HIJRAH Rasulullah dan para sahabat dari Makkah ke Madinah.
Sobat muda muslim, peristiwa hijrah adalah bukti ketundukan seorang hamba atas perintah Allah. Disana tumbuh true sincerity and sacrifice. Betapa tidak, coba bayangkan saudaraku, jarak Makkah ke Madinah sekitar 480 km (sebagai pembanding, jarak Surabaya –Jember sekitar 200 m) mereka tempuh dengan kuda dan unta atau mayoritas dengan berjalan kaki di atas padang pasir yang gersang, di bawah terik matahari yang menyengat. Perbekalan mereka yang terbatas tentunya tidak mencukupi untuk menahan lapar dan dahaga yang melanda. Belum lagi selama di perjalanan, orang-orang kafir Quraisy tidak membiarkan kaum muslimin hijrah begitu saja, tapi dilakukan pengejaran dan siapapun yang tertangkap tidak safe dari kekejaman mereka. Apa yang ditinggalkan oleh kaum musliminpun dimusnahkan dan keluarganya yang ditinggalkan disiksa.
Dari sini sobat A’er, pernahkah terpikirkan oleh kita, apa yang menjadikan mereka mampu melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah dengan berbagai resiko yang harus mereka tanggung?
       Certainly, banyak hal yang melingkupi amal perbuatan manusia. Salah satunya yang berperan besar  adalah pemikiran. Meski ada amal yang terjadi secara reflek, namun banyak amal lainnya yang dilakukan karena dilandasi pemikiran. Pemikiran tersebut akan membentuk suatu pemahaman yang mendorong terbentuknyya amal. Sebagaimana pada peristiwa hijrah, kaum muslimin sanggup untuk berhijrah karena adanya pemikiran ideologis yang berasal dari pemikiran Islam. Pemikiran ini membentuk keyakinan akan kebenaran dari sisi Allah sehingga lahirlah wonderful power untuk melakukan segala amal yang diridhai Allah, hingga dapat melunturkan pemikiran2 yang sifatnya insaniah atau keduniawian semata. Mereka sadar betul bahwa pilihan hijrah itu lebih baik untuk mereka, untuk menjaga aqidahnya, dan untuk lebih sempurna dalam menjalankan perintah2 Allah. Meski harus berkorban banyak hal, namun apa yang dijanjikan Allah berupa kemuliaan di sisi-Nya lebih menggugah mereka untuk beramal di jalan-Nya.
Sungguh peristiwa hijrah dapat menjadi REFLEKSI dan INSPIRASI untuk PERUBAHAN pada kondisi kita saat ini. Sebagaimana hijrah yang secara bahasa adalah pindah, dan secara maknawi berarti perubahan dari ALL CONDITION yang tidak sesuai dengan Islam menuju kondisi yang sesuai dengan Islam. Maka perubahan terhadap diri kita butuh dilakukan. Perubahan ini perlu diawali dari bagaimana kita berfikir. Dalam hal ini, kita harus memiliki pemikiran yang benar agar amalnya pun benar. Pemikiran yang benar berupa pemikiran ideologis yang bersumber pada kebenaran dari sisi Allah dapat kita peroleh dengan terus mengkaji tsaqofah Islam dan mengaitkannnya dengan setiap tindakan kita atau fakta yang kita hadapi.
Ketika pemikiran yang benar telah terbentuk pada diri kita, insya’Allah kita tidak akan salah langkah dalam mengambil setiap keputusan ataupun pilihan dalam hidup. Sebagai seorang mukmin kita akan berfikir agar bagaimana keridha’an Allah dapat diraih, meski harus ditempuh dengan jalan yang tidak mudah serta pengorbanan yang menuntut kesabaran. Dari sini, kita pun akan sanggup melakukan PERUBAHAN YANG BERARTI dalam hidup kita, perubahan dari maksiat menuju taat kepada Allah. Insya’Allah Nothing is impossible jika Allah yang dijadikan alasan atas setiap perubahan yang dilakukan.“Sesungguhnya amalan itu tergantung dari niat. Dan setiap orang tergantung dari apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang niat hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka niat hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang niat hijrahnya karena dunia yang ingin dia dapatkan atau karena wanita yang dia ingin nikahi maka niat hijrahnya kepada apa yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim). Wallahu’alam bishawab. 

~EDISI 11/ NOVEMBER 2012~




0 comments:

Powered by Blogger.