MUS’AB BIN UMAIR RA.
Sahabat
Rasul yang satu ini, punya pribadi yang istimewa. Bukan a berarti yang
lain gak ya..!. Pinter n baik hati.Ah…biasa aja namanya juga sahabat
Rasul, masbadung!.
Dia pemuda Qurasy yang tampan, penuh semangat, wangi,rapi,anaknya wong tajir pula.IDola para gadis. Fedi Nuril mah,lewat oy…!. Akan tetapi, dia rela ninggalin semuaya demi Islam. Bahkan dia rela terusir dari keluarga menyayangi dan ia sayangi karena mereka tak mau menerima keislaman Mus’ab.
Ujian dan penderitaan harus dilaluinya.Suatu hari Mus’ab tampil dihadapan kaum Muslimin yang duduk mengelilingi Rasul. Semua mata tertuju padanya,lalumenundukkan kepala dan memejamkan mata. Sebagian dari mereka meneteskan air mata. Why?. Mereka melihat Mus’ab memakai jubah usang yang penuh tambal. Begitulah keadan Mus’ab saat itu. Namun, ia merasa puas bahwa kehidupannya telah layak dipersembahkan bagi pengorbanan terhadap penciptanya Yang Maha Tinggi, Allah SWT. Rasulullah menatapnya dengan penuh cinta kasih, seraya bersabda: “Dahulu saya melihat Mus’ab tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkan-nya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya”.
Sobat muslim Mus’ab juga merupakan duta islam yang pertama. Dia menjadi duta di Madinah untuk mengajarkan Islam kepada kaum Anshar , serta mempersiapkan kota Madinah untuk menyambut hijrahnya Rasul. Pemuda baik hati ini, memikul amanat itu dengan bekal karunia Allah, berupa kecerdasan dan keluhuran budinya. Dengan sifat zuhut, jujur dan kesungguhan hati, ia berhasil melunakkan hati penduduk Madinah hingga mereka semua masuk islam.
Emang jadi sunatullah, kalo nyampein kebenaran tuch gak selalu diterima dengan mulus. Seperti yang dialami Mus’ab, ia menghadapi peristiwa yang megancam keselama-tan diri, kalo gak karena kecerdasan diri dan kebesaran jiwa juga beck upan Allah of course. Waktu enak-enaknya ngasih petuah ke orang-orang, tiba-tiba Usaid bin Hudlair kepala suku kabilah Abdul Asyhal di Madinah. Usaid menodong Mus’ab dengan lembing karena dia pikir Mus’ab akan mengacau, apalagi keEsaan Tuhan yang disampaikan Mus’ab bertentangan dengan kepercayaan mereka, yang so pasti jauh banget dari kebenaran Islam.
Melihat gelagat Usaid persis seperti singa yang
akan menerkam, Mus’ab yang baik mengeluarkan
ucapan yang halus: “kenapa anda tidak duduk dan mendengarkan
dulu?seandainya anda menyukai nanti, Anda dapat menerimanya. Sebaliknya
jika tidak, kami akan menghentikan apa yang tidak anda sukai itu!”Dan
apa yang terjadi?saat Mus’ab membacakan ayat-ayat al-Quran dan
menguraikan dakwah yang dibawa oleh Muhammad saw.,maka dada Usaid pun
mulai terbuka, meresapi keindahannya. Seketika itu Usaid menyatakan
keislamannya,yang disusul oleh temannya Sa’ad bin Mu’adz, kemudian oleh
Sa’at bin Ubadah.Akhirnya, banyak orang Madinah yang yang mendatangi
Mus’ab bin Umair untuk mendengarkan kebenaran yang disampaikannya.
Keberhasilan misi penyampaian islam di Madinah, membuat Rasul dan para sahatnya berhijrah ke negeri tersebut. Sedangkan orang-orang Quraisy semakin geram.Mereka menyiapkan tenaga untuk berbuat kekerasan terhadap hamba-hamba Allah yang shalih.Terjadilah perang Badar dilanjudkan dengan perang Uhud.Dalam perang Uhud itulah Mus’ab tampil sebagai pembawa bendera perang.
Sobat muslim, peperangan berlangsung sengit,ditambah lagi pasukan panah kaum muslimin tidak menaati peraturan Rasul, yang membuat pasukan Islam kalah.
Mus’ab melihat barisan kaum muslimin porak poranda, membuat musuh mengarahkan serangan mereka kepada Rasulullah saw.Baginya keadaan segenting itu harus cepat diatasi, dengan apa? Maka, diacungkannya bendera setinggi-tinggiya. Ia maju ke tengah pertempuran, untuk mencari perhatian musuh,yang intinya adalah untuk melindungi Rasulullah dari serangan musuh.Gais, inilah puncak memoar Mus’ab bin Umair,ia menjemput ajalnya dengan cara mulia,shahid.
Sekalipun hanya seorang diri,tapi Mus’ab bertarung seperti pasukan tentara yang besar. Tangan yang satu memegang bendera perang, sedang yang sebelah lagi menebaskan pedang dengan matanya yang tajam. Datang seorang musuh menebas tangannya hingga putus, sementara Mus’ab mengucapkan:”Muhammad itu tiada lain adalah seorang Raasul yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul” lalu, dipegangnya bendera dengan tangan kiri sambil membungkuk melindunginya. Musuhpun menebas tangan kirinya sampai putus juga. Mus’ab membungkuk ke arah bendera, lalu dengan kedua pangkal lengan meraihnya ke dada sambil mengucapkan: “Muhammad itu tida lain hanyalah seorang Rasul yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul”. Lalu datang musuh yang lain menyerangnya dengan tombak, dan menusuknya sampai tombaknya patah. Mus’ab pun gugur.
Mungkin sobat
muslim yang baca riwayat hidup Mus’ab ini akan mengatakan :”sungguh
tragis nasib Mus’ab”apalagi dengan kenyataan,saat gugur di medan tempur
tidak ada kain yang bisa menutupi mayat nya kecuali,kain burdah penutup
kepalanya. No gais,itu bukan tragis.Itulah pahlawan Islam.Mus’ab gugur
karena keinginannya melindungi Rasulullah. Dia adalah bintang dan
mahkota para syuhada.
~ Edisi 5 / Mei 2008
0 comments: