TOP NEWS

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. " (QS. An Nahl : 125)

October 25, 2012

SA’AD BIN MU’ADZ

Kali ini, A'er akan ngajak SKSD sama salah seorang sahabat yang pada saat beliau wafat Arasy Allah bergetar. Ada yang inget ??!! (atau jangan-jangan malah kagak ada filenya)

Beliau adalah Sa'ad Bin Mu'adz (teman seperjuangan dari Sa'ad Bin Ubadah, waduh sapa lagi tuh??). Beliau merupakan salah satu pemuka suku di madinah. Beliau berwajah tampan berseri-seri, tinggi jangkung, dan badan gemuk gempal. Pada saat beliau mendengar bahwa ada seorang pria dari Mekkah (pria itu adalah Mush'ab bin Umeir) yang dikirim oleh Rasulullah untuk menyebarkan agama Islam di Madinah. Beliau ingin sekali melihat lalu mengusir pria itu ke luar perbatasan kota Madinah. Akan tetapi baru saja beliau sampai ke dekat majlis mush'ab Bersama Useid Bin Zurarah, tiba-tiba dadanya telah terhirup udara segar yang nyaman, pemuka golongan ansor itu melemparkan lembingnya jauh-jauh dan menyatakan diri masuk Islam.

Beliau masuk Islam pada usia 31 tahun dan dalam usia 37 tahun beliau pergi menemui syahidnya. Tibalah Rasulullah dari Mekah ke Madinah dan Sa'ad begitu setia berada di samping Rasulullah. Beliau selalu mengikuti peperangan yang ada,perang Badar,Uhud , Khandak dan perang-perang yang lain.

Pada saat tiba perang Badar, Rasulullah mengumpulkan para sahabat dari Muhajirin dan Anshor untuk bermusyawarah. Kemudian Rasulullah menghadap wajah orang-orang Anshor seraya bersabda, "Kemukakanlah buah pikiran kalian, wahai sahabat…!"

Kemudian bangkitlah Sa'ad bin Mu'adz tak ubah bendera di atas tangannya, seraya berkata, "Wahai Rasulullah, kami telah beriman kepada Anda. Kami percaya dan mengakui bahwa apa yang Anda bawa itu adalah hal yang benar dan telah kami berikan pula ikrar dan janji kami. Maka laksanakanlah terus, Ya Rasulullah, apa yang Anda ingin lakukan dan kami akan selalu bersama Anda! Dan Demi Allah yang telah mengutus Anda membawa kebenaran, seandainya Anda menghadapkan kami ke lautan ini lalu Anda menceburkan diri kedalamnya, pastilah kami akan ikut mencebur. Tak seorangpun yang akan mundur. Dan kami tidak keberatan untuk menghadap musuh esok pagi! Sungguh, kami tabah dalam pertempuran dan teguh dalam menghadapi perjuangan! Semoga Allah akan memperlihatkan kepada Anda tindakan kami yang menyenangkan hati! Marilah kita berangkat dengan berkah Allah SWT!"

Kata Sa'ad begitu menggembirakan Rasulullah hingga Beliau mengajak kaum muslimin berangkat. Subhanallah, pribadi ini benar-benar telah menguatkan Islam dengan keislamannya. Ketulusan dan pengorbanan Sa'ad pada Islam sungguh luar biasa. Begitu pula saat perang Uhud, kaki Sa'ad bak terpaku di bumi (tidak beranjak sedikitpun, red) demi melindungi Rasulullah.

Suatu saat orang-orang Quraisy bersekutu dengan suku Qathafan untuk menyerang Madinah. In other side, di Madinah orang-orang bani Quraidzah berhianat. Kondisi Madinah terjepit oleh musuh dari luar dan dalam. Akhirnya Rasulullah memutuskan mengadakan perjanjian dengan suku Qathafan demi mengurangi kekuatan musuh. Dalam perjanjian, yang ditawarkan adalah sepertiga hasil pertanian Madinah. Kemudian dimusyarahkan dengan para sahabat, namun para sahabat menolak dan lebih rela berperang! Lagi-lagi sahabat Sa'ad menunjukkan kesetiannya pada Islam dengan mengusulkan pada Rasul untuk membatalkan perjanjian. Akhirnya, pecahlah perang khandaq dan Rasul memerintahkan para sahabat membangun parit di perbatasan Madinah.

Saat berkeliling, Sa'ad terkena panah. Dalam keadaan begitu, beliau berdoa, "Ya Allah, jika dari peperangan dengan Quraisy ini masih ada yang engkau sisakan , maka panjangkanlah umurku untuk menghadapinya…dan seandainya Engkau telah mengakhiri perang antara kami dengan mereka, jadikanlah kiranya musibah yang telah menimpa diriku sekarang ini sebagai jalan untuk menemui syahid …!.Luka yang diderita Sa'ad setiap hari bahkan setiap jam bertambahlah parah.Sebulan setelah itu beliau menemui syahidnya.

Berkata Abu Sa'id Al Khudri: " Saya adalah salah seorang yang menggali makam untuk Sa'ad … dan setiap kali menggali satu lapisan tanah, tercium oleh kami wangi kesturi, hingga sampai ke liang lahat".

Musibah dengan kematian Sa'ad yang menimpa kaum muslimin terasa berat sekali. Akan tetapi mereka terhibur tatkala mereka mendengar Rasulullah bersabda : "Sungguh, Arasy Tuhan Yang Rahman bergetar dengan berpulangnya Sa'ad bin Mu'adz….!

Subhanallah, pribadi yang begitu luar bisa pengorbanannya pada Islam ini, kematian beliau begitu menggetarkan Arasy Allah. Semoga kita bisa memetik hikmah pengorbanan dan perjalanan hidup dalam keislaman beliau.
(Wallahu'alam bishshowwab)

~ Edisi 8 / Agustus 2008 ~

0 comments:

Powered by Blogger.