Yang Pertama Dicinta
Sobat
muslim pasti gak asing dengan istilah cinta. What is “cinta “?? Banyak
orang punya definisi tentang cinta. Ada yang bilang cinta berarti
memberikan segalanya kepada orang yang dicintai. Ada juga yang bilang
cinta yang mendorong seseorang untuk menomorsatukan yang dicintai. Yang
pasti cinta itu fitroh manusia yang merupakan manifestasi dari
nalurinya. Cinta itu harus dipenuhi , jika tidak tentu akan gelisah.
Cinta
jika diwujudkan secara benar sesuai perintah Allah SWT akan menjadi
suatu ibadah. Dan jika diwujudkan tidak sesuai dengan perintah Allah,
maka akan menjadi maksiat. Sehingga dapat dikatakan cinta itu harus
berlandaskan pada ketaatan pada Allah. Cinta seperti ini lahir dari iman
yang kuat. “ Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena
Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh
telah sempurna imannya”.
“ Sisi iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah”. (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas).
“ Sisi iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah”. (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas).
Suatu
hari seorang sahabat hendak hijrah ke Madinah, tapi ditengah perjalanan
orang-orang Quraisy mengatur perangkap. Dan hampir menangkapnya.
Sahabat itu adalah Suhaib bin Shinan, dan berkata kepada mereka : “Hai
orang-orang Quraisy, kalau kalian setuju, saya akan menunjukkan tempat
penyimpanan harta bendaku, asal kalian membiarkanku pergi”.
Sebelum
itu juga berlalu sebuah kisah yaitu ditengah terik padang pasir, budak
hitam dengan dada ditindih batu dan majikannya berkata : “ Sebutlah
Latta dan Uzzah” Tetapi jawab budak itu : “ Ahad…ahad”, demikian ia
seterusnya selalu menyebut “ Ahad…...ahad”. Budak itu tidak lain adalah
Bilal bin Rabbah. Ataukah seorang pemuda yang begitu berani “ Ali bin
Abi Thalib” yang tidur di pembaringan Nabi SAW untuk menggantikan Nabi
pada saat malam Nabi hijrah dan mengelabuhi orang-orang kafir Quraisy
yang hendak membunuh Nabi SAW.
Apakah kiranya yang membuat Shuhaib, Bilal, dan Ali berbuat demikian??...Inilah sisi iman mereka yang kuat. Mereka mencintai Allah lebih dari dirinya sendiri atau hartanya. Cinta seperti inilah yang dimaksud cinta sejati. Cinta yang akan melahirkan motivasi pada seseorang untuk mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya. Bagaimana dengan Qta ??
Apakah kiranya yang membuat Shuhaib, Bilal, dan Ali berbuat demikian??...Inilah sisi iman mereka yang kuat. Mereka mencintai Allah lebih dari dirinya sendiri atau hartanya. Cinta seperti inilah yang dimaksud cinta sejati. Cinta yang akan melahirkan motivasi pada seseorang untuk mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya. Bagaimana dengan Qta ??
“ Katakanlah
,” Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
Maha Mengasihi dan Mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha Pengampun lagi
Maha Penyayang”. “Katakanlah, “ Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu
berpaling, sesungguhnya Allah tidak Menyukai orang-orang kafir”.
(QS. Ali Imran 31-32).
~ Edisi 2/Februari 2008 ~
(QS. Ali Imran 31-32).
~ Edisi 2/Februari 2008 ~
0 comments: