TOP NEWS

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. " (QS. An Nahl : 125)

October 24, 2012

Yang Pertama Dicinta

Sobat muslim pasti gak asing dengan istilah cinta. What is “cinta “?? Banyak orang punya definisi tentang cinta. Ada yang bilang cinta berarti memberikan segalanya kepada orang yang dicintai. Ada juga yang bilang cinta yang mendorong seseorang untuk menomorsatukan yang dicintai. Yang pasti cinta itu fitroh manusia yang merupakan manifestasi dari nalurinya. Cinta itu harus dipenuhi , jika tidak tentu akan gelisah.


Cinta jika diwujudkan secara benar sesuai perintah Allah SWT akan menjadi suatu ibadah. Dan jika diwujudkan tidak sesuai dengan perintah Allah, maka akan menjadi maksiat. Sehingga dapat dikatakan cinta itu harus berlandaskan pada ketaatan pada Allah. Cinta seperti ini lahir dari iman yang kuat. “ Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna imannya”.

“ Sisi iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah”. (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas).
Suatu hari seorang sahabat hendak hijrah ke Madinah, tapi ditengah perjalanan orang-orang Quraisy mengatur perangkap. Dan hampir menangkapnya. Sahabat itu adalah Suhaib bin Shinan, dan berkata kepada mereka : “Hai orang-orang Quraisy, kalau kalian setuju, saya akan menunjukkan tempat penyimpanan harta bendaku, asal kalian membiarkanku pergi”.


Sebelum itu juga berlalu sebuah kisah yaitu ditengah terik padang pasir, budak hitam dengan dada ditindih batu dan majikannya berkata : “ Sebutlah Latta dan Uzzah” Tetapi jawab budak itu : “ Ahad…ahad”, demikian ia seterusnya selalu menyebut “ Ahad…...ahad”. Budak itu tidak lain adalah Bilal bin Rabbah. Ataukah seorang pemuda yang begitu berani “ Ali bin Abi Thalib” yang tidur di pembaringan Nabi SAW untuk menggantikan Nabi pada saat malam Nabi hijrah dan mengelabuhi orang-orang kafir Quraisy yang hendak membunuh Nabi SAW.
Apakah kiranya yang membuat Shuhaib, Bilal, dan Ali berbuat demikian??...Inilah sisi iman mereka yang kuat. Mereka mencintai Allah lebih dari dirinya sendiri atau hartanya. Cinta seperti inilah yang dimaksud cinta sejati. Cinta yang akan melahirkan motivasi pada seseorang untuk mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya. Bagaimana dengan Qta ??


“ Katakanlah ,” Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah Maha Mengasihi dan Mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. “Katakanlah, “ Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, sesungguhnya Allah tidak Menyukai orang-orang kafir”.
(QS. Ali Imran 31-32).


~ Edisi 2/Februari 2008 ~

0 comments:

Powered by Blogger.