TOP NEWS

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. " (QS. An Nahl : 125)

October 20, 2012

Tahun Baru Hijriah, Momentum Perubahan


Sobat muda muslim.., sekarang kita telah memasuki tahun baru Hijriyah. Ingat tahun baru Islam ini biasanya tanggal berapa? And sekarang tahun berapa hijriyah ya pastinya? Pastinya kalo mau ngejawab ini nich…hampir gak susah banget but kudu mikir dulu buat nginget-nginget. Kenapa bisa gitu yach? Yach jelasnya kita lebih mudah ingat 1 Januari dibandingkan 1 Muharram, and kita lebih ingat sekarang tuch tahun 2008 and kita mungkin lupa sekarang tahun 1429 H, iya khan?! Bahkan 1 Januari lebih semarak dari tahun baru Hijriyah, tul gak?! 

Sekedar ngingetin aja and bukan bermaksud bandingin sich, tapi emang kita kadang kurang ingat dengan kalender kita sendiri, and lebih hafal dengan hitungan dalam kalender masehi? Sebenarnya kalender masehi dengan kalender hijriyah itu juga punya sejarah yang beda benget. Mau tahu nich? Jelasnya harus tahu donk! Sejarah Tahun Baru Masehi (TBM) pertama kali dirayakan sejak zaman kaisar Romawi, Yulius Caesar (45 SM), untuk menghormati Dewa Janus (dewa yang digambarin bermuka dua). Kemudian perayaan ini terus dilestarikan dan menyebar ke Eropa (pada abad permulaan masehi) dan seiring muncul serta berkembangnya agama Nasrani, akhirnya perayaan ini diwajibkan oleh para pimpinan Gereja sebagai satu perayaan “suci” sepaket (bukan pahe alias paket hemat tuch ya) dengan natal. Sementara kalender Gregorian/kelender Masehi sendiri dinobatkan sebagai standar perhitungan hari Internasional and pada mulanya ini dipakai untuk menentukan jadwal kebaktian gereja-gereja katolik and protestan. 

Tahu nggak sobat muda…nama masehi itu sendiri dari mana? Ada yang bisa nebak? Yup..tentu ia berasa dari nama Al-Masih Isa putra maryam yang dalam bahasa mereka disebut Masehi. Kalender ini namanya diakitkan dengan kelahiran kristus, yang mana masa sebelum kristus lahir disebut dengan sebelum masehi (SM) dan setelah kelahiran Kristus disebut dengan masehi (M). Nah…sekarang kamu semua udah tahu sejarah TBM yang terrnyata berasal dari orang-orang kafir khan?! Masihkah kita menganggapnya sebagai tahun baru kita and kita rayain. Sedangkan penanggalan Hijriyah sendiri baru 'ditetapin' sejak masa Umar Bin Khattab. Sebenarnya saat itu ada tiga usulan: 
1. Menyamakan penanggalan Islam dengan penanggalan yang ada saat itu (Romawi). 
2. Mengambil Tahun kelahiran rasulullah SW 
3. Menggunakan peristiwa Hijrah. Umar menolak usulan yang pertama coz Islam mesti berbeda dari agama/umat lain. “…barangsiapa yang menyerupai perbuatan suatu kaum, maka ia termsuk didalamnya (Golongan mereka)” ( HR Abu Dawud, Ahmad dan Ath-Thabrani). 

Trus gimana dong dengan usulan kedua? Umar juga menolaknya coz Umar ingat perkataan Rasul “Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku sebagaimana orang Nasrani telah berlebihan dalam memuji Isa bin Maryam. Sesungguhnya Aku adalah seorang hamba, maka katakanlah (Muhammad adalah) Hamba Alloh dan Rasul-nya”. How About the third? Yes…Umar accept alias nerima usulan yang ketiga coz Hijrah merupakan mementum kebangkitan kaum muslimin, yang semula tertindas dan berada dalam kegelapan budaya Jahiliyah menjadi umat yang bangkit, umat yang besar dengan pusat di Madinah. So, kalender Hijriyah inilah yang kemudian menjadi penanggalan kaum muslimin. 

Trus, .kalender Hijriyah itu sediri apa yach? And gimana donk, khan kita sekarang memakai kalender Masehi dalam keseharian kita? Kalender Hijriyah Kalender Hijriyah atau kalender dalam Islam merupakan kelender yang digunakan oleh Umat Islam termasuk untuk menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah atau hari-hari penting lainnya. Kalender ini dinamakan Hijriyah karena pada tahun pertama dihitung dari peristiwa hijrahnya nabi. Sebenarnya, Hijrah Nabi sendiri pada Kamis akhir bulan Safar, dan keluar dari tempat persembunyiannya di Gua Thur pada awal bulan Rabiul Awal, yaitu Senin 13 September tahun 622 Masehi. Tetapi Umar serta sahabat-sahabatnya setuju memulai tarikh Hijrah dari bulan Muharram tahun itu karena Muharram merupakan bulan yang mula-mula Nabi berencana berhijrah dan bulan selesainya mengerjakan ibadah haji. Sedangkan jika saat ini kita menggunakan kalender masehi dikarenakan di dunia sekarang memakai patokan kalender masehi sehingga kita mau tidak mau terpaksa harus menggunakannya juga. But untuk urusan ibadah kita tetap menggunakan patokan kalender hijriyah. 

Trus...apa yang harus yang dilakukan dalam memasuki Tahun baru hijriyah? Tahun Hijriyah, Tahun Hijrah Memasuki Muharram/tahun baru Hijriyah berarti kudu ada semangat baru coz Islam mengajarkan Hari esok harus lebih baik dari hari kemarin, so…kita mesti berpikir bagaimana tahun mendatang ini lebih baik dari hari kemaren. Apakah kita perlu ngerayain tahun baru Hijriyah ini? jawabnya adalah tidak. Why? Coz budaya perayaan tahun baru tidak pernah dicontohkan oleh Rasul atau dari Shahabat. Perayaan dalam Islam hanyalah saat Idul fitri and Idul Adha. Selain itu adalah kalo kita rayain berarti kita mengada-adakan hal baru. “Barangsiapa mengada-adakan hal baru dalam urusan (agama) ini maka tertolak” (HR. Abu Dawud). 

Sekadar info, perayaan tahun baru ini adalah biasa dilakukan oleh umat agama lain. Misalnya kaum Yahudi, mereka juga punya tahun baru dalam penanggalan mereka. Nah, setiap mereka masuk tahun baru Ros Sahanah, seluruh umat mereka di masa lalu menyam-butnya dengan pawai keliling kota sambil meniup terompet dan pesta semalam suntuk! So..sobat muda Islam, kita gak perlu ikut-ikutan dengan ngerayain tahu bari Hijriyah ini apalagi perayaan kayak tahun baru masehi. Jangan ngisi tahun baru ini dengan dosa baru. Ingat bahwa perbuatan seorang muslim terikat dengan hukum syara (Al-Fikrul Al-Islam karangan Muhammad Muhammad Ismail). 

Jadi kita mesti tahu bagaimana hukum Islam Mengatur perbuatan kita sebelum kita melaksanakannya agar kita gak bermaksiyat pada Allah (Allahoumma Amiin). Penting bagi kita dalam meyambut tahun baru Hijriyah ini mengingat dan mengimplementasikan pesan Rasulullah pada umatnya. Dalam sejarah Islam, kita ingat bagaimana perisitwa Rasulullah Hijran ke Madinah. Dipandang dari ilmu strategi sebenarnya hijrah merupakan taktik. Strategi yang hendak dicapai adalah mengembangkan Iman dan hendak mempertahankan kaum mukminin. Hijrah adalah momentum untuk membentuk tatanan masyarakat baru madani yaitu masyarakat Islam dalam wujud Daulah Islam di Madinah. Hijrah merupakan titik balik perjuangan Islam hingga Islam tersebar keseluruh alam and kita bisa merasakannya sekarang. 

Alhamdulillah. Dari konsep hijrah inilah, kaum muslimin hendaknya mengkaji ulang, apa sebenarnya makna hijrah itu bagi mereka. Hijrah sekali lagi bukan hanya sekedar pindah tempat tapi ia adalah titik awal perubahan peradaban, dari peradaban jahiliyah menjadi peradaban Islam. Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya orang yang diwafatkan oleh malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, kepada mereka malaikat bertanya,”dalam keadaan bagaimanakah kamu ini?” mereka menjawab,”adalah kami orang-orang yang tertindah dimuka bumi.para malaikat berkata,”bukankah bumi Allah itu luas sehingga kamu dapat hijrah di muka bumi itu?” (QS. An-Nisaa':97). 

Jadi hijrah ini diperintahkan oleh Allah. Maka bagi kita sobat muda muslim, bagaimana hijrah ini juga menjadi momentum perubahan bagi kita. Perubahan kebiasaan-kebiasaan, kecenderungan, standart kita berbuat semuanya kearah syariat Allah. Kita jangan membiarkan diri kita dengan kebiasaan jahiliyah, karena itu hanya akan menghantarkan kita kepada neraka jahannam. “…maka orang-orang itu tempatnya di neraka jahannam, dan (jahannam) adalah seburuk-buruk tempat kembali” (Q.S An-Nisaa': 97). 

Kita tidak perlu takut seandainya kita berhijrah kepada budaya/peradaban Islam kita akan kekurangan rizki (gak bisa jadi bintang shampoo coz rambut ditutup kerudung, gak bisa jadi bintang iklan sabun coz gak boleh perlihatkan aurat, etc.), jangan takut juga dicap ketinggalan zaman, tahu nggak yang ketinggalan zaman itu sebenarnya budayanya orang-orang barat yang kembali ke budaya sebelum Islam datang, kalo kita ngikutin maka kita sama bodohnya dengan mereka dan kembali ke budaya jahiliyah. “Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rizki) yang banyak” (QS. An-Nisaa':100).

~ EDISI 1/JANUARI 2008 ~


0 comments:

Powered by Blogger.